Konsep Gaya Magnet
Konsep Gaya Magnet
Rangkuman materi IPA Kelas 9 Semester 2
Kata magnet berasal dari bahasa
Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah
wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah
Turki). Magnet adalah suatu jenis material yang mempunyai sifat menarik
material yang sejenis melalui suatu gaya yang dimilikinya. Gaya tersebut
dikenal dengan nama magnetisme. Magnet terbuat dari logam seperti besi dan
baja. Magnet memiliki berbagai bentuk dan dinamakan sesuai bentuknya. Beberapa
bentuk magnet diantaranya adalah magnet batang, magnet U, magnet jarum, dan
magnet silinder.
Magnet selalu memiliki dua kutub, yaitu
kutub utara dan kutub selatan. Kutub-kutub yang senama bila didekatkan akan
saling tolak menolak, sedangkan kutub-kutub yang berbeda nama bila didekatkan
akan saling tarik-menarik. Kutub-kutub ini selalu ada pada setiap magnet
walaupun magnet tersebut dipotong menjadi potongan magnet kecil. Kutub Utara
magnet tersebut adalah bagian yang menunjuk kutub utara bumi dan kutub Selatan
adalah bagian yang menunjuk kutub selatan bumi (secara geografis). Untuk
menentukan kutub magnet dapat dilakukan sengan cara meletakkan magnet di atas
gabus lalu apungkan di atas air, ujung magnet yang menjuk arah utara adalah
kutub utara magnet dan yang menunjuk arah selatan adalah kutub selatan magnet.
a. Sifat Magnet Bahan
Berdasarkan sifat interaksi bahan terhadap
magnet, benda dikelompokkan menjdi tiga kelompok yaitu feromagnetik, diamagnetik,
dan paramagnetik.
Benda-benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet termasuk pada kelompok benda feromagnetik, misal besi,
baja, kobalt, dan
nikel.
Benda-benda yang ditarik lemah oleh magnet termasuk pada kelompok benda paramagnetik, misal platina, magnesium, tembaga, molibdenum, dan lithium.
Benda-benda yang tidak ditarik oleh magnet termasuk kelompok benda diamagnetik, misal emas, perak, raksa, dan bismut.
b. Cara Membuat Magnet
Magnet tidak hanya dapat ditemukan di alam sebagai magnet alami, tetapi ada juga benda yang dapat dibuat menjadi bersifat magnet. Besi dan baja dapat dijadikan magnet jika magnet elementernya tersusun rapi dan kutub-kutub yang senama menghadap ke arah yang sama. Cara yang dapat dilakukan untuk membuat magnet antara lain sebagai berikut.
1.
Membuat Magnet dengan Cara
Menggosok.
Besi yang semula bukan magnet, dapat dijadikan magnet
dengan cara besi digosok dengan salah satu ujung magnet tetap. Arah gosokan
dibuat searah agar magnet elementer yang terdapat pada besi letaknya menjadi
teratur dan mengarah ke satu arah. Apabila magnet elementer besi telah teratur
dan mengarah ke satu arah, dikatakan besi dan baja telah menjadi magnet.
Ujung-ujung besi yang digosok akan terbentuk kutub-kutub magnet.
Kutub-kutub yang terbentuk tergantung pada kutub magnet
yang digunakan untuk menggosok. Pada ujung terakhir
besi yang digosok, akan mempunyai kutub yang berlawanan
dengan kutub ujung magnet penggosoknya.
2.
Membuat Magnet dengan Cara
Induksi
Besi dan baja dapat dijadikan magnet dengan cara
induksi dengan cara besi dan baja diletakkan di dekat magnet tetap. Magnet
elementer yang terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh atau terinduksi
magnet tetap yang menyebabkan letaknya teratur dan mengarah ke satu arah. Besi
atau baja akan menjadi magnet sehingga dapat menarik serbuk besi yang berada di
dekatnya.
Ujung besi yang berdekatan
dengan kutub magnet batang, akan terbentuk kutub yang selalu berlawanan dengan kutub magnet penginduksi.
Apabila kutub utara magnet batang berdekatan dengan ujung A besi, maka ujung A
besi menjadi kutub selatan dan ujung B besi menjadi kutub utara atau
sebaliknya.
3.
Membuat Magnet dengan Cara
Arus Listrik.
Magnet juga dapat dibuat dengan cara meliliti besi
atau baja dengan kawat penghantar yang dialiri arus DC.
Magnet yang dibuat dengan cara demikian disebut elektromagnet. Hal ini
disebabkan karena arus DC dapat menyamakan arah magnet elementer pada besi atau
baja.
Kutub magnet besi atau baja yang terbentuk tergantung pada arah lilitan kawat penghantar dan arah arus listrik pada lilitan. Kita gunakan kaidah tangan kanan. "Ibarat kita menggenggam sebuah raket, arah lingkaran empat jari menunjukkan arah arus listrik dan arah ibu jari menunjukkan arah kutub Utara magnet seperti yang tampak pada gambar.
c. Cara Menghilangkan Kemagnetan Bahan
Selain cara membuat
magnet seperti di atas, sifat kemagnetan bahan dapat dihilangkan dengan cara memukul-mukul, memanaskan,
dijatuhkan dari ketinggian tertentu, dan
meliliti magnet dengan arus bolak balik atau AC.
Pada
prinsipnya, sifat kemagnetan dapat dihilangkan dengan cara mengacak arah magnet
elementer.
d.
Kutub-kutub Magnet
Bila magnet dimasukkan ke dalam serbuk besi seperti
pada gambar disamping, maka serbuk akan menempel pada ujung-ujung besi sedang
bagian-bagian tengah magnet tidak ada serbuk besi yang menempel. Hal ini
menunjukkan bahwa gaya tarik menarik magnet terbesar terletak pada ujung-ujung
magnet yang disebut kutub magnet.
Jenis kutub magnet ada dua yaitu kutub utara dan
kutub selatan. Kutub magnet yang mengarah ke utara bumi disebut kutub utara
magnet dan yang mengarah ke selatan bumi disebut kutub selatan magnet.
e.
Gaya
Antara Kutub-kutub Magnet
Bagaimana sifat kutub magnet apabila saling didekatkan? Untuk mengetahui sitat kutub dapat dilihat seperti pada gambar berikut:
Kutub-kutub magnet tidak sejenis tarik-menarik. Kutub-kutub magnet sejenis tolak menolak.
Jika kutub utara sebuah magnet didekatkan pada kutub
utara magnet yang digantung ternyata tolak menolak, sebaliknya jika kutub
selatan magnet didekatkan kutub utara yang digantung, maka kedua kutub magnet
tarik menarik. Dari kegiatan tersebut dapat disimpulkan bahwa :
kutub senama tolak menolak, dan kutub tak senama tarik menarik.
f. Medan Magnet
Daerah di sekitar magnet yang dapat mempengaruhi
magnet atau benda lain disebut medan magnet. Medan
magnet terbesar terletak pada ujung-ujung kutub magnet. Hal ini ditunjukkan
dengan banyaknya pasir besi yang ditarik oleh ujung-ujung kutub magnet
(garis-garis gaya magnetnya sangat rapat). serbuk besi yang ditaburkan pada
selembar kertas yang diletakkan di atas magnet akan membentuk suatu pola berupa
garis-garis lengkung yang dinamakan garis-garis gaya magnet. Pola
garis-garis gaya magnet dari kutub utara magnet menuju kutub selatan magnet.
Apabila beberapa magnet jarum ditata disekitar magnet
batang yang ukurannya lebih besar, maka magnet-magnet jarum tersebut akan
membentuk pola seperti pada gambar berikut.
g.
Magnet Elementer
Menurut Weber, teori tentang magnet
elementer, yaitu :
a.
Sebuah magnet dapat dibagi-bagi menjadi magnet-magnet
kecil yang jumlahnya banyak sekali, yang dinamakan magnet elementer.
b.
Setiap zat magnetik tersusun atas magnet elementer
(terutama besi, baja)
c.
Benda yang bersifat magnet, susunan magnet
elementernya tidak teratur
d.
Besi lebih mudah dijadikan magnet tetapi hanya
bersifat sementara. Karena magnet-magnet elementer pada besi lebih mudah
teratur namun dengan mudah kembali tidak teratur.
e.
Baja lebih sulit dijadikan magnet tetapi dapat
menjadi magnet tetap karena magnet-magnet elementer baja lebih sulit untuk
menjadi teratur, namun jika sudah teratur dapat bertahan lama.
h.
Penerapan Elektromagnet dalam Kehidupan Sehari-hari
Gejala
elektromagnet sering digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa
penerapan elektromagnet tersebut dapat ditemui pada bel listrik, saklar
listrik, dan telepon kabel.
1.
Bel Listrik.
Pada saat tombol bel listrik ditekan, rangkaian arus
menjadi tertutup dan arus mengalir pada kumparan. Aliran arus listrik pada
kumparan ini mengakibatkan besi di dalamnya menjadi elektromagnet yang mampu
menggerakkan lengan pemukul untuk memukul bel sehingga berbunyi. Pada saat
pemukul mengenai bel, aliran listrik terputus, sehingga sifat elekromagnet besi
menjadi hilang. Akibatnya pemukul kembali ke tempat semula. Demikian seterusnya
sehingga bel berdering
2.
Saklar Elektromagnetik.
Saklar berfungsi untuk memutuskan dan meng hubungkan
arus listrik pada rangkaian listrik. Skalar bekerja ketika saklar
membentuk rangkaian tertutup. Lilitan kawat akan berfungsi sebagai elek
tromagnet yang menarik ujung besi ke bawah. Setelah besi tertarik ke bawah,
ujung besi lainnya akan menyimpang ke kanan dan mendorong tangkai ke kiri
sehingga tangkai kiri dan kanan akan saling bersentuhan untuk mengalirkan arus
listrik. Ketika arus mengalir, maka beban (lampu atau alat elektronik lainnya)
akan menyala.
3.
Telepon Kabel.
Prinsip kerja telepon pada dasarnya mengubah energi
listrik menjadi energi bunyi. Pada saat ada pembicaraan, energi listrik
mengalir pada kabel telepon menimbulkan efek elektromagnet yang kekuatannya
berubah-ubah sehingga mampu menggetarkan diafragma besi lentur pada speaker
telepon. Getaran pada speaker inilah yang akhirnya menggetarkan udara di
sekitarnya dan memberikan efek “dengar” bagi telinga kita.
0 Response to "Konsep Gaya Magnet"
Post a Comment