Penyebaranan Biji
Penyebaranan
Biji
Setelah
terjadi pembuahan, bakal biji akan berkembang menjadi biji. Pada Angiospermae
biji diselubungi oleh buah yang telah berkembang dari bakal buah(ovarium).
Buah
juga dapat membantu dalam penyebaran biji. Penyebaran biji tumbuhan merupakan upaya yang dilakukan oleh
tumbuhan itu sendiri maupun adanaya faktor dari luar yang mampu
mengembangbiakkan dan melestarikan suatu jenis tumbuhan tertentu
Penyebaran
biji yang jauh dari induk akan meningkatkan peluang biji untuk tumbuh dan
berkembang dengan baik menjadi individu baru.
Hal
ini dikarenakan biji yang tumbuh pada suatu area yang dekat dengan induk, akan
berkompetisi dengan induk untuk mendapatkan cahaya, air, dan nutrisi. Proses
penyebaran biji dapat terjadi secara alami atau dengan bantuan manusia.
Berikut
ini akan dibahas berbagai cara penyebaran biji dan istilah untuk masing-masing
perantara.
1.
Gravitasi
Ketika buah matang atau sudah terlalu berat, maka buah
akan terlepas dari tangkainya atau jatuh menuju tanah sehingga buah menjadi
cara untuk menyebarkan biji.
Letak penyebarannya dipengaruhi oleh bentuk buah.
Semakin bulat bentuk buah, maka semakin jauh buat
dapat menggelinding menjauhi induknya sehingga jarak penyebaran biji semakin
jauh. Kemudian penyebaran ini diikuti oleh penyebaran lain seperti buah yang
terbawa air mengalir atau buah yang dimakan oleh hewan.
Contoh tumbuhan yang penyebaran bijinya dengan cara
gravitasi adalah apel dan kelapa.
2.
Anemokori (Angin)
Anemokori adalah proses penyebaran biji dengan
bantuan angin.
Karakteristik
tumbuhan yang penyebaran bijinya dipengaruhi oleh angin, yaitu:
-
Biji
kecil dan ringan.
Contoh anggrek (Orchidaceae)
dan spora jamur (fungi).
-
Biji
berbulu atau berambut.
Contoh alang-alang
(Imperata cylindrical) dan kapuk (Ceiba petandra).
-
Biji
bersayap.
Contoh mahoni (Switenia
sp) dan dammar (Agathis alba).
-
Buah
bersayap.
Contoh meranti (Shorea
leprosula) dan tengkawang (Shorea stenoptera)
3.
Hidrokori (Air)
Hidrokori adalah proses penyebaran biji dengan bantuan air.
Karakteristik tumbuhan yang
penyebaran bijinya dibantu oleh air, yaitu
-
Tumbuhan
yang hidup di daerah perairan, pinggir pantai maupun sungai.
-
Tumbuhan
yang biji atau benihnya ringan.
-
Mempunyai
struktur tiga lapisan kulit, yaitu:
Eksokarp
merupakan lapisan
terluar yang memiliki tekstur licin, berkilap dan kedap air.
Mesokarp
merupakan lapisan
tengah yang memiliki tekstur tebal, dan memiliki
banyak rongga udara sehingga dapat mengapung di air.
Endocarp
merupakan lapisan
paling dalam yang memiliki tekstur keras dan kuat.
Berfungsi sebagai pelindung embrio atau bakal biji.
Persebaran biji dengan cara
hidrokori dapat menjangkau jarak yang cukup jauh.
Contoh tumbuhan yang
penyebaran bijinya dengan cara hidrokori adalah tumbuhan yang hidup dihutan
bakau atau mangrove dan kelapa.
4.
Zookori (Hewan)
Zookori adalah proses
penyebaran biji dengan bantuan hewan. Proses penyebaran biji yang dipengaruhi
oleh hewan dibagi menjadi empat cara yaitu entemokori, kiroptekori, ornitokori,
mammokori.
Entomokori
Entomokori adalah penyebaran
biji tumbuhan dengan bantuan atau melalui perantara serangga.
Karakteristik tumbuhan yang penyebaran bijinya melalui perantara serangga,
yaitu
-
buahnya
mengandung banyak gula
-
bunganya
menghasilkan nektar
-
mempunyai
elaisoma yang mengandung asam risinolat. Serangga pembantunya adalah semut.
Contoh tumbuhan yang
penyebaran bijinya melaui serangga yaitu
-
wijen
(Sesamum indicum)
-
tembakau
(Nicotiana tabacum)
-
jenis
bunga-bungaan
Kiroptekori
Kiroptekori adalah penyebaran
biji tumbuhan melalui perantara kelelawar.
Karakteristik tumbuhan yang
penyebaran bijinya melalui perantara kelelawar, yaitu
-
biji
tidak dapat dicerna
-
buah
memiliki aroma yang harum
-
buah
berdaging dan dapat dimakan oleh kelelawar.
Contoh tumbuhan yang
penyebaran bijinya memlaui perantara kelelawar adalah
-
sawo
(Manilkara zapota)
-
apel
(Malus domestica).
Ornitokori
Ornitokori adalah penyebaran
biji tumbuhan melalui perantara burung.
Karakteristik tumbuhan yang
penyebaran bijinya melalui perantara burung, yaitu
-
buah
yang menjadi makan burung
-
biji
tidak dapat dicerna dan akan keluar bersamaan dengan kotoran.
Contoh tumbuhan yang
penyebaran bijinya dengan cara ornitokori adalah
-
beringin
(Ficus benjamina)
-
benalu
(Loranthaceae)
-
kersen
(Muntingia calabura L)
Mamokori
Mamokori adalah penyebaran
biji tumbuhan melalui perantara mamalia.
Penyebaran dengan cara
mammokori dibagi menjadi dua, yaitu Endozoik dan Eksozoik.
Endozoik adalah cara penyebaran
melalui feses hewan yang memakan buah tumbuhan
tersebut.
Contohya penyebaran
-
biji
kopi
-
arbei
-
jambu
(Psidium guajava)
-
biji
delima (Punica granatum).
Eksizoik adalah cara penyebaran
melalui biji yang melekat pada bulu-bulu binatang.
5.
Antropokori (manusia)
Antropokori adalah penyebaran
biji tumbuhan dengan bantuan atau perantara manusia.
Proses penyebaran melalui perantara manusia terjadi secara sengaja maupun tidak
sengaja.
Penyebaran secara sengaja
Penyebaran biji yang terjadi
sesuai dengan kepentingan manusia. Penyebaran biji tanaman secara sengaja yang
biasa dilakukan oleh manusia contohnya penanaman bidang pertanian, seperti
menanam padi, jagung, dan tanaman lainnya. Contoh lain penyebaran dalam jarak
yang jauh, yaitu kopi dan kelapa sawit yang sekarang dapat tumbuh di Indonesia.
Penyebaran secara tidak
sengaja
Penyebaran yang terjadi
karena tanpa sengaja terbawa, menempel pada baju atau celana saat melewatinya.
Penyebaran biji tumbuhan secara tidak sengaja contohnya pada tumbuhan yang memiliki
struktur biji yang mudah melekat pada pakaian manusia, seperti biji pada
rumput.
Perkecambahan
Biji yang masih belum tumbuh merupakan
biji yang berada pada keadaan dormansi biji.
Dormansi yaitu peristiwa di mana biji
mengalami masa istirahat.
Berakhirnya masa dormansi biji
adalah ketika biji mulai tumbuh menjadi tumbuhan baru
yang disebut dengan tahapan perkecambahan.
Lamanya masa dormansi biji setiap
jenis tumbuhan berbeda-beda.
Masa dormansi biji dapat diakhiri
dengan memberi perlakuan yang berbeda-beda.
Faktor yang berpengaruh pada
perkecambahan
1.
Tingkat
kemasakan benih
Biji
yang belum masak secara fisiologis umumnya tidak memiliki
daya hidup (vigor) dan daya kecambah (viabilitas) yang baik. Hal ini terjadi
karena biji masih belum memiliki cukup cadangan makanan selain juga karena embrionya
yang belum terbentuk secara sempurna
2.
Berat dan ukuran benih
Benih
dengan berat dan
ukuran yang besar umumnya memiliki cadangan
makanan yang banyak dalam kotiledonnya. Cadangan
makanan ini digunakan embrio sebagai energi untuk perkecambahan.
3.
Dormansi
Dormansi adalah
kondisi fisiologis dimana benih tetap hidup tapi tidak
mengalami perkecambahan. Benih dalam keadaan dormansi tidak dapat
berkecambah meski lingkungan di sekitarnya sudah dikatakan menunjang bagi
perkecambahan
4.
Inhibitor
Inhibitor fisik
misalnya berupa cangkang yang keras sehingga
menghalangi proses inhibisi air respirasi ke dalam embrio sedangkan inhibitor
kimia misalnya karena larutan bernilai osmotik tinggi di sekitar permukaan
biji.
5.
Air
Ketersediaan air di
lingkungan sekitar benih memegang peranan penting dalam menghilangkan inhibitor
perkecambahan.
Air
juga berfungsi dalam penguraian karbohidrat
dalam kotiledon biji untuk dapat digunakan bagi pertumbuhan embrio.
6.
Suhu
Suhu
mempengaruhi
kecepatan perkecambahan. Pada kisaran 26-35 derajat
Celcius, perkecambahan benih umumnya berjalan dengan sempurna.
7.
Oksigen
Oksigen yang diserap
benih melalui respirasi akan mendorong
terjadinya perkecambahan secara cepat.
Perkecambahan benih terjadi bila kandungan oksigen di udara >29%. Untuk
benih yang sedang dalam masa dorman, penambahan oksigen ke dalam benih hingga
80% dapat membuat dormansi benih terpatahkan sehingga benih mulai mengalami
perkecambahan
8.
Cahaya
Kebutuhan cahaya untuk
perkecambahan sangat bervariasi tergantung jenis
benih itu sendiri. Ada benih yang butuh cahaya untuk berkecambah, ada benih
yang berkecambah dengan cepat jika cahaya tercukupi, ada benih yang terhambat
perkecambahannya jika ada cahaya, dan ada pula benih yang hanya dapat berkecambah
pada kondisi gelap tanpa cahaya.
9.
Media
Benih
umumnya dapat
tumbuh sempurna pada media dengan sifak fisik yang baik. Media gembur yang bebas penyakit dan kelembabannya terjaga
akan membuat benih berkecambah dengan baik
Ada
dua tipe perkecambahan, yaitu sebagai berikut.
a.
Epigeal
Merupakan tipe perkecambahan yang disebabkan oleh aktivitas hipokotil. Pada tipe perkecambahan ini, kotiledon dan epikotil terdorong ke atas permukaan tanah.
b.
Hipogeal
Merupakan tipe perkecambahan yang disebabkan oleh aktivitas epikotil. Pada tipe perkecambahan ini, kotiledon dan epikotil tetap berada di dalam tanah.
Uji
Kompetensi
Numpang promo ya Admin^^
ReplyDeleteayo segera bergabung dengan kami di ionqq^^com
dengan minimal deposit hanya 20.000 rupiah :)
Kami Juga Menerima Deposit Via Pulsa & E-Money
- Telkomsel
- XL axiata
- OVO
- DANA
segera DAFTAR di WWW.IONPK.ME :-*
add Whatshapp : +85515373217 ^_~