Asam Basa IPA Kelas 9 Kurikulum Merdeka
Asam dan Basa
Apakah kesamaan antara lemon, minuman bersoda, dan cuka untuk memasak pada gambar di bawah ini?
Gambar 5.10 Lemon, minuman bersoda, dan cuka masak.
Sumber: unsplash.com/Andrey Ilkevich on Unsplashl; pexels.com/Lukas from Pexels.
Ketiga larutan diatas termasuk dalam larutan asam. Masih banyak lagi larutan di sekitar kita yang bersifat asam. Dapatkah kalian menyebutkan beberapa contoh larutan?
Asam dan basa adalah sifat yang dimiliki larutan tergantung pada kandungan bahan kimia di dalamnya. Mari kita pelajari perbedaannya seperti ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
1. Asam
Larutan yang bersifat asam biasanya memiliki rasa masam. Namun jangan sampai kalian mengecap suatu larutan di laboratorium untuk mengetahui apakah larutan tersebut bersifat asam. Ada beberapa asam di laboratorium yang sangat berbahaya sehingga tidak boleh berkontak dengan kulit kita.
Sifat berbahaya asam disebut sebagai korosif, artinya menyebabkan kerusakan pada jaringan kulit, mata, dan organ pernapasan, bahkan asam sulfat pekat dapat membuat pakaian kita sobek ketika ditetesi larutan asam ini. Ada beberapa video online yang dapat kalian saksikan tentang berbahayanya beberapa asam yang ada di laboratorium. Karena itulah kalian perlu selalu mengenakan perlengkapan keamanan lab ketika bekerja dengan asam, juga segera melaporkan apabila ada tumpahan larutan asam serta memperhatikan petunjuk gurumu mengenai pembuangan larutan asam maupun basa.
Contoh asam yang biasanya terdapat di laboratorium IPA adalah
- asam klorida(HCl),
- asam nitrat (HNO3),
- dan asam sulfat(H2SO4).
- Sedangkan larutan HCl sering digunakan untuk membersihkan logam.
Ayo Cari
Aktivitas 5.4
Asam klorida, HCl, adalah salah satu asam yang cukup berbahaya dalam keadaan pekat. Tubuh kita memiliki asam klorida pekat dalam lambung yang membantu proses pencernaan makanan. Mengapa lambung kita tidak rusak meskipun ada kandungan HCl di dalamnya? Coba cari sebabnya dengan menggunakan buku-buku, ensiklopedia, atau sumber internet.
JawabanAda beberapa larutan asam yang tidak berbahaya bagi tubuh manusia sehingga aman untuk dikonsumsi, yaitu
senyawa asam sitrat, C6H8O7 yang terdapat pada lemon,
asam karbonat H2CO3, asam fosfat, dalam minuman bersoda
serta asam asetat, yang ada dalam cuka masak.
asam laktat, dalam yogurt,
asam benzoat, yang digunakan untuk mengawetkan minuman bersoda, jelly, jus, minuman kemasan, saus sambal, dan kecap.
Selain terkandung dalam makanan dan minuman, asam juga terdapat dalam
vitamin C (asam askorbat, C6H8O6)
obat aspirin, yaitu berupa asam salisilat, C7H6O3
2. Basa
Berbeda dari larutan asam yang mengandung unsur hidrogen berupa ion H+, maka unsur basa biasanya memiliki ion hidroksida, OH–. Ion adalah atom atau senyawa yang memiliki muatan. Kalian akan mempelajari mengenai ion secara lebih dalam pada saat SMA nanti. Basa yang dapat larut dalam air disebut sebagai alkali.
Beberapa basa kuat yang pekat sangat berbahaya jika digunakan tanpa sarung tangan karena dapat menyebabkan luka bakar, misalnya
natrium hidroksida(NaOH),
kalium hidroksida(KOH),
magnesium hidroksida, dan
kalsium hidroksida(Ca(OH2)).
Pada skala laboratorium tingkat sekolah menengah, larutan asam maupun basa yang digunakan biasanya diencerkan untuk meminimalkan potensi bahaya.
Penggunaan natrium hidroksida sangat umum dalam pembuatan sabun dan deterjen, tekstil, plastik, serta pengolahan bahan bakar.
Magnesium hidroksida digunakan sebagai obat maag.
Sementara itu kalsium hidroksida digunakan oleh petani untuk menetralkan tanah yang terlalu asam. Tanah yang terlalu asam mengandung sedikit sekali zat hara sehingga tanaman tidak dapat tumbuh dengan subur. Oleh karena itulah tanah itu perlu ditambahkan basa.
Beberapa basa lemah yang sering digunakan adalah ammonia (NH3 atau NH4OH setelah dilarutkan dalam air) untuk pembuatan pupuk, deterjen, dan cairan pembersih penghilang noda.
Sedangkan natrium karbonat (Na2CO3) digunakan dalam proses produksi kaca serta pembuatan sabun cuci dan deterjen bubuk.
Bubuk soda kue yang biasanya digunakan untuk membuat kue juga terbuat dari senyawa basa, yaitu natrium hidrogen karbonat (NaHCO3).
3. pH dan Indikator
Untuk menentukan apakah suatu larutan asam atau basa, kita dapat mengukur pH suatu larutan atau menggunakan indikator asam-basa.
pH adalah singkatan dari Potential of Hydrogen atau Power of Hydrogen. Istilah ini menunjukkan konsentrasi ion hidrogen (H+) dalam suatu larutan dan digunakan untuk mengukur tingkat keasaman atau kebasaan suatu zat.
Alat pengukur pH disebut pH meter yang bekerja dengan cara mengukur derajat keasaman melalui berapa banyak ion hidrogen dalam larutan. Semakin banyak ion hidrogen dalam larutan, semakin rendah pH larutan tersebut. Pada suhu 25°C ukuran pH dimulai dari skala 0 sampai 14 seperti terlihat pada Gambar 5.12.
• Larutan kimia yang bersifat asam memiliki pH antara 0 sampai di bawah 7. Semakin rendah pH semakin asam larutan tersebut.
• Larutan kimia yang pHnya 7 bersifat netral atau tidak bersifat asam maupun basa.
• Sedangkan larutan kimia yang bersifat basa memiliki pH yang lebih besar, yakni 7 sampai 14.
Kamu bisa melihat contoh-contoh bahan yang bersifat asam, netral, dan basa pada gambar berikut.
Sifat keasaman juga dapat diketahui dengan menggunakan berbagai indikator, walaupun hasilnya tidak akan seakurat menggunakan pH meter. Salah satunya dengan menggunakan kertas lakmus. Dengan menggunakan kertas lakmus, kita tidak dapat mengetahui pH larutan, namun hanya dapat mengidentifikasi apakah suatu larutan bersifat asam atau basa dari perubahan warna pada kertas lakmus tersebut..
Indikator lainnya yang dapat digunakan untuk mengukur pH larutan adalah indikator universal, baik berupa kertas uji berwarna maupun berupa cairan yang diteteskan pada larutan yang akan diuji. Kertas atau cairan tersebut akan mengalami perubahan warna yang menunjukkan pH larutan dengan membandingkan pada standar warna yang disediakan. Ada beberapa indikator cair lainnya yang dapat digunakan juga, misalnya metil orange, metil merah, fenolftalein, bromtimol biru, dan lain sebagainya.
Selain kertas lakmus dan indikator universal, kita juga dapat menggunakan bahan alami untuk membuat indikator asam-basa, misalnya dengan cairan dari kunyit, bunga kembang sepatu, buah bit, bunga mawar, bayam merah, atau kol ungu. Kalian akan membuat indikator alami dalam kegiatan berikut ini.
4. Reaksi Netralisasi
Penggunaan basa untuk mengatasi sakit maag maupun proses menaikkan pH tanah yang terlalu asam menggunakan reaksi netralisasi. Reaksi ini melibatkan asam dan basa sebagai zat pereaksi untuk menghasilkan garam dan air sebagai produk.
Contoh reaksi netralisasi antara asam klorida dan natrium hidroksida adalah sebagai berikut:
Asam klorida + natrium hidroksida → natrium klorida + air
HCl (aq) + NaOH (aq) → NaCl (aq) + H2O (l)
Produk reaksi netralisasi ini adalah garam natrium klorida dan air. Sedangkan reaksi kimia yang terjadi di dalam lambung saat kita menggunakan obat maag yang mengandung magnesium hidroksida, Mg(OH)2 adalah sebagai berikut:
Asam klorida + magnesium hidroksida → magnesium klorida + air
2HCl (aq) + Mg(OH)2 (aq) → MgCl2 (aq) + 2H2O (l)
Produk yang dihasilkan dari suatu reaksi netralisasi adalah berupa garam. Dalam reaksi di atas, garam yang terlibat adalah magnesium klorida. Garam dalam istilah IPA tidak selalu sama dengan garam yang kalian konsumsi dalam makanan. Garam yang dimaksud disini adalah hasil reaksi dari asam dan basa. Inilah akhir dari pembahasan semua jenis reaksi.
Dari subbab 5.1 dan 5.2 kalian telah mempelajari reaksi kombinasi, pembakaran, dekomposisi, penggantian tunggal, dan pertukaran ganda. Reaksi pertukaran ganda dapat dibedakan menjadi reaksi pengendapan dan reaksi netralisasi.
.
0 Response to "Asam Basa IPA Kelas 9 Kurikulum Merdeka"
Post a Comment