Teori Kemagnetan Bumi
Teori Kemagnetan Bumi
Magnet adalah benda yang memiliki kemampuan dapat menarik
benda lain. Magnet memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan.
Kutub-kutub yang senama bila didekatkan akan saling tolak menolak, sedangkan
kutub-kutub yang berbeda nama bila didekatkan akan saling tarik-menarik.
Bumi adalah magnet
raksasa. Sama seperti magnet lainnya, bumi memiliki kutub utara dan selatan.
Kutub utara magnet bumi berada di sekitar kutub selatan
bumi, dan kutub selatan magnet bumi berada di sekitar kutub utara bumi.
Medan magnet bumi dapat mempengaruhi batang magnet yang diletakkan bebas di
sekitar permukaan bumi.
Sebuah magnet yang
bebas bergerak ternyata selalu menempatkan dirinya menurut arah utara-selatan.
Hal ini menunjukkan bahwa di permukaan bumi terdapat medan magnet dan gaya yang
mempengaruhi kutub-kutub magnet tersebut.
|
Kutub utara magnet selalu menghadap ke arah utara. Hal ini dapat dijelaskan dengan beranggapan bahwa:
a. Di dekat kutub utara bumi terdapat suatu kutub selatan magnet
b. Di dekat kutub selatan bumi terdapat suatu kutub utara magnet
c. Bumi sebagai sebuah magnet besar dengan kutub selatan terletak di dekat kutub utara dan kutub utara terletak di dekat kutub selatan bumi.
Magnet di dalam kompas pada umumnya tidak dapat menunjukkan
utara–selatan tetapi agak menyimpang. Sebab letak kutub-kutub magnet bumi tidak
tepat pada kutub-kutub bumi.
Oleh karena
itu garis-garis gaya magnet bumi tidak berimpit arahnya dengan arah
utara-selatan. Penyimpangan dari arah utara–selatan yang sebenarnya ini disebut
deklinasi.
Besarnya deklinasi ini dinyatakan dengan sudut antara
arah utara sebenarnya dengan arah utara yang ditunjukkan oleh magnet.
|
Sudut yang dibentuk oleh magnet dengan garis mendatar
disebut inklinasi. Adanya inklinasi ini
disebabkan garis-garis gaya magnet bumi, ternyata tidak sejajar dengan
permukaan bumi.
Oleh karena itu sebuah magnet jarum yang dapat
berputar pada sumbu mendatar biasanya tidak menempatkan diri pada kedudukan
mendatar, tetapi miring
Pemanfaatan Medan Magnet pada Migrasi Hewan
Sebagian besar hewan
memanfaatkan medan magnet bumi untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Hewan
mampu mendeteksi medan magnet bumi karena di dalam tubuh hewan terdapat magnet.
Fenomena tersebut dinamakan biomagnetik. Selain itu, medan
magnet bumi dapat membantu hewan dalam menentukan arah migrasi,
mempermudah upaya mencari mangsa, atau menghindari
musuh.
1.
Migrasi Burung
Migrasi adalah pergi dari
satu tempat ketempat lain untuk tujuan tertentu. Beberapa jenis burung, missal burung elang dan burung
layang-layang melakukan migrasi pada tiap musim tertentu.
Burung tersebut menggunakan partikel magnetic
yang ada pada tubuhnya untuk menciptakan “peta” navigasi dengan memanfaatkan
medan magnet bumi.
Medan magnet bumi juga
dimanfaatkan burung merpati pos sebagai penunjuk arah pulang. Hal ini
ditunjukkan hasil penelitian Comel pada tahun 1974 yang memasang magnet di
kepala burung merpati. Ternyata, setelah dipasang magnet pada kepalanya, burung
merpati tiba tiba kehilangan arah dan tidak mengetahui jalan pulang.
2.
Migrasi Ikan
Salmon
Ikan salmon adalah ikan
yang hidup di Sanudra Atlantik dan Samudra Pasifik. Ikan salmon melakukan
migrasi untuk berkembang biak. Ikan salmon
memiliki kemampuan untuk kembali ke aliran sungai tawar tempat awal menetas dan
tumbuh setelah berenang ribuan kilometer mengarungi lautan
3.
Migrasi Penyu
Penyu
memulai dan mengakhiri migrasi di Pantai Timur Florida Amerika Serikat. Jalur
migrasi sepanjang 12.900 km melewati Laut Sargasso, wilayah perairan Laut
Atlantik Utara. Waktu yang dibutuhkan untuk sekali migrasi antara 5-10 tahun. Tidak seperti migrasi hewan lain yang
umumnya dilakukan secara berkelompok, penyu bermigrasi sendiri tanpa mengikuti
penyu lain.
Seorang
peneliti yang bernama Kenneth Lohmann dari Universitas Carolina Utara
mempelajari tingkah laku tukik atau penyu saat dihadapkan dengan medan magnet
yang berbeda-beda. Peneliti tersebut meletakkan penyu ke dalam sebuah wadah air
yang dikelilingi alat yang dapat menimbulkan medan magnet. Medan magnet yang
dihasilkan disesuaikan dengan medan magnet jalur migrasi penyu, yaitu wilayah
Florida utara, wilayah timur laut dekat Portugal. Hasil pengamatan menunjukkan
bahwa penyu mengikuti jalur migrasi yang diberikan.
Ketika penyu
mendeteksi medan magnet yang mirip dengan medan magnet wilayah dekat Portugal,
penyu akan berenang menuju selatan ke arah Portugal. Pergerakan penyu dalam
mengikuti jalur medan magnet bertujuan untuk menjaga penyu agar tetap berada di
lautan yang hangat dan wilayah yang kaya akan
sumber makanan.
4.
Migrasi Lobster
Duri
Peneliti Kenneth Lohmann juga mengobservasi kemampuan
lobster duri untuk mendeteksi medan magnet dengan cara meletakkan lobster duri
ke dalam bak air yang dapat diatur medan magnetnya. Setiap kali medan magnet
diubah, lobster duri akan menyesuaikan diri untuk tetap bergerak menuju arah
kutub utara. Hasil dari observasi tersebut membuktikan bahwa lobster duri mampu
merasakan medan magnet bumi untuk memandu migrasi yang dilakukan dari lepas
pantai Florida menuju lautan lepas yang lebih hangat
dan tenang di setiap akhir musim gugur.
5.
Magnet dalam Tubuh
Bakteri
Di dalam
tubuh bakteri Magnetotactic bacteria (MTB)
terdapat organel (komponen) khusus yang disebut magnetosome.
Magnetotactic bacteria merupakan kelompok bakteri yang mampu melakukan navigasi
dan bermigrasi dengan memanfaatkan medan magnet.
Magnetosome
tersusun atas senyawa magnetite (Fe3O4)
atau greigite (Fe3S4) yang
memiliki sifat kemagnetan jauh lebih kuat dibandingkan
dengan magnet sintetik atau yang dibuat oleh manusia.
Hewan lain yang memanfaatkan medan magnet bumi untuk melakukan
migrasi adalah paus. Sayangnya, migrasi yang dilakukan oleh paus tidak
seberuntung hewan lain, karena dalam perjalanannya banyak kawanan paus yang
tersesat. Seperti yang pernah terjadi di perairan Beting Ujung, Muara Gembong,
Bekasi, Jawa Barat (Kompas, 29 Juli 2012) atau di pantai Desa Tambala,
Kecamatan Tombariri, Minahasa Sulawesi Utara (Tribun Manado, 14 Februari 2014).
Menurut para ahli penyebabnya adalah pergerakan
lempeng tektonik. Hal ini berpotensi mengganggu navigasi paus. Paus diketahui
bergerak dan menentukan arah dengan memanfaatkan sonar. Paus menghasilkan
gelombang suara infrasonik yang dipantulkan untuk mengetahui lokasi dan letak
predator ataupun mangsa.
0 Response to "Teori Kemagnetan Bumi"
Post a Comment