Sistem Indera pada Manusia, Materi IPA SMP Kelas 9 Kurikulum Merdeka
Sistem Indera pada Manusia
1.
Mata
Bola
mata terletak di dalam rongga mata dan beralaskan lapisan lemak.
-
Muskulus rektus
okuli medial (otot di sekitar mata), berfungsi menggerakkan bola mata.
-
Muskulus obliques
okuli inferior,
berfungsi menggerakkan bola mata ke bawah dan ke dalam.
-
Muskulus obliques
okuli superior, berfungsi memutar mata ke atas
dan ke bawah.
Selain
itu, ada otot mata yang berfungsi menutup mata dan mengangkat kelopak mata.
Otot yang berfungsi untuk menutup mata yaitu muskulus orbikularis okuli dan
muskulus rektus okuli inferior. Sedangkan otot mata yang berfungsi mengangkat
kelopak mata, yaitu muskulus levator palpebralis superior.
a.
Bagian-bagian mata
Bola
mata tersusun oleh selaput mata yang terdiri atas tiga lapisan, yaitu sklera
atau selaput putih, koroid atau selaput hitam, dan retina atau selaput jala.
1)
Selaput putih
Sklera
Selaput putih (sklera) adalah bagian luar dari bola mata yang
tersusun dari zat tanduk dan merupakan lapisan yang kuat, berwarna putih.
Fungsi dari selaput ini adalah
melindungi struktur mata yang sangat halus dan
membantu mempertahankan bentuk biji mata.
Sklera akan membentuk
kornea.
Kornea
Kornea adalah lapisan bening dan transparan yang berfungsi menerima cahaya yang masuk ke mata.
Kornea dilindungi oleh selaput tipis yang disebut konjungtiva.
Kornea selalu dibasahi
oleh air mata.
2)
Selaput hitam
koroid
Selaput hitam (koroid) merupakan lapisan tengah dari bola mata yang
banyak mengandung pembuluh darah.
Fungsi dari selaput ini
adalah memberi nutrisi dan oksigen ke mata serta menyerap
cahaya dan mengurangi cahaya yang memantul di
sekitar mata bagian dalam.
Pada koroid terdapat iris
yang membentuk warna mata, pupil, lensa mata, titik dekat mata, dan titik jauh
mata.
Iris
Iris adalah selaput mata yang merupakan lanjutan dari selaput hitam bagian
depan bola mata yang telah melepaskan diri.
Iris atau selaput pelangi memiliki pigmen atau warna yang akan
menentukan warna mata
seseorang, yaitu warna mata biru, hitam, cokelat, abu-abu, dan hijau.
Pupil
Pupil adalah celah yang berada di bagian tengah iris. Fungsinya adalah untuk
mengatur intensitas cahaya yang masuk ke mata.
Jika cahaya redup,
otot-otot iris berkontraksi sehingga celah pupil melebar dan cahaya yang masuk
ke mata lebih banyak.
Sebaliknya, jika cahaya
terang celah pupil akan menyempit dan cahaya yang masuk ke mata lebih sedikit
atau tidak berlebihan.
Lensa mata
Lensa mata berada di belakang iris. Lensa
mata memiliki daya akomodasi, yaitu kemampuan
untuk mencembung (menebal) dan mencekung (menipis).
Mencembung dan
mencekungnya lensa mata ditentukan oleh jarak benda yang dilihat.
Jarak benda yag dapat
dilihat oleh mata normal dengan jelas disebut dengan titik dekat mata.
Sedangkan jarak terjauh
yang masih dapat dilihat oleh mata normal dengan jelas disebut titik jauh mata.
Jarak titik jauh pada mata normal adalah tak terhingga.
3)
Selaput Jala
Retina
Selaput jala disebut juga retina.
Retina adalah lapisan paling
dalam pada mata yang peka terhadap cahaya. Retina
ini memiliki sel-sel saraf. Pada retina terdapat bintik kuning dan bintik buta.
Bintik kuning
Bintik kuning adalah bagian retina yang paling peka terhadap cahaya karena merupakan tempat perkumpulan sel-sel saraf yang berbentuk cerucut dan batang. Kita bisa melihat apabila bayangan jatuh pada titik ini.
Sel kerucut berfungsi untuk melihat di tempat yang terang. Sel ini memerlukan protein iodopsin.
Sel batang berfungsi untuk melihat di tempat yang gelap. Sel ini memerlukan protein mata yang disebut rodopsin.
Rodopsin adalah pigmen yang ada di sel foto reseptor dari organ retina yang bertanggung jawab terhadap persepsi cahaya.
Rodopsin dapat
terbentuk apabila terjadi penggabungan iodopsin dan vitamin A.
Jika kita berpindah dari
tempat terang ke tempat teduh, maka kita tidak dapat melihat dengan jelas
beberapa saat. Hal itu terjadi karena pada waktu di tempat teduh diperlukan
protein rodopsin yang merupakan penggabungan
antara iodopsin dan vitamin A.
Untuk pembentukan rodopsin
tersebut diperlukan waktu sehingga sebelum
rodopsin terbentuk kita tidak bisa melihat dengan jelas untuk beberapa saat di
tempat teduh.
Bintik buta
Bintik
buta adalah bintik pertemuan saraf-saraf atau tempat
keluarnya saraf mata menuju otak. Bintik buta tidak
mengandung sel batang dan sel kerucut sehingga tidak dapat menanggapi
rangsangan cahaya.
b.
Proses melihat
Mata bisa melihat benda karena
adanya cahaya yang dipantulkan
oleh benda tersebut ke mata. Jika tidak ada
cahaya yang dipantulkan benda, maka mata tidak bisa melihat benda tersebut. Proses
mata melihat benda adalah sebagai berikut.
1)
Cahaya yang dipantulkan oleh benda
di tangkap oleh mata, menembus kornea dan
diteruskan melalui pupil.
2)
Intensitas cahaya yang telah
diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa
mata.
3)
Daya akomodasi pada lensa mata
mengatur cahaya supaya jatuh tepat di bintik kuning.
4)
Pada bintik kuning, cahaya
diterima oleh sel kerucut dan sel batang, kemudian disampaikan ke otak.
5)
Cahaya yang disampaikan ke otak
akan diterjemahkan oleh otak sehinga kita bisa
mengetahui apa yang kita lihat.
c. Gangguan pada mata (Materi Pengayaan)
Pernahkah kamu menjumpai anak pakai kaca mata? Tahukah kamu mengapa anak tersebut pakai kaca mata?
Keadaan mata setiap anak berbeda-beda.
Ada mata normal dan mata tidak normal. Mata tidak normal berarti mempunyai
kelainan.
Seseorang tidak bisa melihat suatu benda yang seharusnya dapat
dilihat dengan mata normal, itu bertanda mata
orang tersebut mengalami gangguan berupa kelainan
pada mata.
Orang yang bisa melihat dengan
normal tanpa bantuan kaca mata disebut emetropi. Ada beberapa kelainan pada
mata, yaitu:
1)
Rabun dekat
Rabun dekat disebut hipermetropi. Rabun dekat adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang dekat.
Hal ini disebabkan oleh
ukuran bola mata yang pendek
sehingga bayangan jatuh di belakang retina.
Kebiasaan membaca buku terlalu
dekat dan sambil tiduran akan mempercepat timbulnya cacat mata.
Rabun dekat dapat diatasi dengan
menggunakan kaca mata berlensa cembung.
Lensa cembung merupakan
lensa positif
2)
Rabun jauh
Rabun jauh adalah
ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang berjarak jauh.
Rabun jauh disebut miopi.
Penyebab rabun jauh adalah
ukuran bola mata terlalu panjang dari ukuran
normal sehingga bayangan benda jatuh di depan retina.
Rabun jauh dapat diatasi dengan
menggunakan kaca mata berlensa cekung.
Lensa cekung merupakan
lensa negatif.
3)
Rabun jauh dan dekat
Rabun jauh dan dekat
disebut juga presbiopi atau rabun tua.
Mengapa presbiopi
dikatakan rabun tua? Karena kelainan mata ini biasanya diderita oleh orang yang
sudah tua atau kira-kira berumur di atas 45 tahun.
Penderita presbiopi tidak
mampu melihat benda yang terlalu jauh dan terlalau
dekat.
Supaya penderita presbiopi
dapat melihat dengan jelas, maka dibutuhkan kaca mata rangkap,
yaitu kaca mata cembung dan cekung.
4)
Rabun senja
Rabun senja atau rabun ayam adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda
yang berada di tempat remangremang dan di malam hari.
Gangguan ini disebabkan oleh
kekurangan vitamin A, sehingga sel batang tidak berfungsi karena protein rodopson tidak terbentuk.
Orang yang menderita rabun
senja harus banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin A.
5)
Buta warna
Buta warna adalah
ketidakmampuan mata untuk membedakan warna.
Penyakit ini bersifat menurun.
Buta warna ada dua macam,
yaitu buta warna total dan buta warna separuh.
Buta
warna total hanya mampu melihat warna hitam putih saja.
Sedangkan buta warna separuh tidak bisa melihat warna tertentu, yaitu
merah, biru, dan hijau.
6)
Katarak
Katarak atau bular mata merupakan
gangguan penglihatan. Penyebab katarak adalah lensa
mata keruh sehingga
menghalangi masuknya cahaya pada retina.
Penderita ini umumnya
berumur di atas 55 tahun.
Kelainan mata ini dapat
diatasi dengan operasi mata.
7)
Juling
Juling adalah kelainan
mata yang disebabkan oleh ketidakserasian otot-otot mata.
Jika penderitanya masih
anak-anak, maka dapat diperbaiki dengan jalan operasi.
8)
Astigmatisme
Astigmatisme atau mata silindris adalah
gangguan mata yang disebabkan oleh ukuran lensa mata atau
kornea tidak rata.
Penderita gangguan ini
tidak mampu melihat garis vertikal dan horisontal.
Gangguan mata ini dapat diatasi
dengan menggunakan kaca mata yang berlensa silindris.
2.
Telinga
Telinga
merupakan alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa gelombang suara.
a.
Bagian-bagian telinga
Telinga
manusia dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu bagian luar, bagian tengah,
dan bagian dalam.
1)
Telinga bagian luar
-
Daun telinga, berfungsi untuk menampung getaran.
-
Saluran telinga luar atau lubang telinga, berfungsi menyalurkan
getaran.
-
Kelenjar minyak, berfungsi menyaring udara yang masuk
sebagai pembawa gelombang suara.
-
Membran timpani atau selaput gendang, berfungsi menerima dan memperbesar getaran suara.
2)
Telinga bagian tengah
-
Saluran Eustachius,
berfungsi untuk mengurangi tekanan udara
di telinga tengah sehingga tekanan udara di luar dan di dalam akan sama. Keseimbangan
tekanan ini akan menjaga gendang telinga supaya tidak rusak. Saluran
ini akan tertutup dalam keadaan biasa, dan akan terbuka jika kita menelan
sesuatu.
-
Tulang pendengaran,
berfungsi untuk mengantarkan dan memperbesar
getaran ke telinga bagian dalam.
Tulang pendengaran ada tiga, yaitu tulang
martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi.
Tulang-tulang ini menghubungkan gendang telinga dan tingkap jorong.
3)
Telinga bagian dalam
-
Tingkap jorong, berfungsi menerima dan menyampaikan getaran.
-
Rumah siput, berfungsi menerima, memperbesar,
dan menyampaikan getaran suara ke saraf pendengaran.
Di dalam saluran rumah sifut terdapat cairan limfe
dan terdapat ujung-ujung saraf pendengaran.
-
Tiga saluran setengah lingkaran, berfungsi sebagai alat untuk
mengetahui posisi tubuh
dan menjaga keseimbangan.
b.
Proses mendengar
-
Suara yang kita dengar akan
ditangkap oleh daun telinga,
kemudian sampai ke gendang telinga sehingga membuat gendang telinga bergetar.
-
Getaran ini diteruskan oleh tiga tulang pendengaran ke tingkap
jorong dan diteruskan ke rumah siput.
-
Di dalam rumah siput, cairan limfe akan bergetar
sehingga merangsang ujung-ujung saraf pendengaran dan menimbulkan impuls saraf yang ditujukan ke
otak.
-
Di dalam otak, impuls tersebut
akan diolah sehingga kita bisa mendengar dan mengenali suara tersebut.
c.
Gangguan pada telinga
-
Ganguan telinga disebabkan oleh luka pada telinga bagian luar yang telah terinfeksi
atau otitis sehingga mengeluarkan nanah. Gangguan ini dapat bersifat permanent
jika terjadi infeksi yang sangat parah. Penderita ini harus segera memeriksakan
telinganya pada dokter supaya bisa cepat disembuhkan.
-
Penumpukan kotoran sehingga menghalangi getaran suara untuk sampai ke gendang telinga.
Oleh karena itu, kita harus membersihkan telinga dari kotoran dengan kapas
minimal satu kali dalam seminggu.
-
Kerusakan
gendang telinga, misalnya gendang telinga pecah. Pecahnya
gendang telinga bisa disebabkan oleh dua hal, yaitu kapasitas suara yang
didengar terlalu kuat dan terkena suatu benda yang tajam, misalnya membersihkan
telinga dengan peniti atau lidi sehingga menyentuh gendang telinga dan
menyebabkan gendang telinga menjadi sobek. Gendang telinga sangat tipis sekali.
-
Otosklerosis, adalah kelainan pada tulang sanggurdi yang
ditandai dengan gejala tinitus (dering pada
telinga) ketika masih kecil.
-
Presbikusis, adalah perusakan pada sel saraf telinga yang terjadi pada usia manula.
-
Rusaknya
reseptor pendengaran pada telinga bagian dalam akibat dari
mendengarkan suara yang amat keras.
3.
Hidung
Hidung
adalah alat indera yang menanggapi rangsangan berupa bau
atau zat kimia yang berupa gas.
Gambar 3.11 Bagian-bagian hidung
-
Pada saat kita bernapas, zat kimia
yang berupa gas ikut masuk ke dalam hidung kita.
-
Zat kimia
yang merupakan sumber bau akan dilarutkan pada selaput lendir,
kemudian akan meransang rambut-rambut halus pada sel pembau.
-
Sel pembau
akan meneruskan rangsangan ini ke otak dan akan diolah
sehingga kita bisa mengetahui jenis bau dari zat kimia tersebut.
4.
Lidah
Lidah adalah alat indera yang peka
terhadap rangsangan berupa zat kimia larutan.
Lidah memiliki otot yang tebal, permukaannya dilindungi oleh lendir dan penuh dengan bintil-bintil. Kita dapat merasakan rasa pada lidah karena terdapat reseptor yang dapat menerima rangsangan. Reseptor itu adalah vavila pengecap atau kuncup pengecap.
5.
Kulit
Kulit adalah alat indera yang peka
terhadap rangsangan berupa sentuhan, tekanan, panas, dingin, dan nyeri atau sakit.
-
ujung saraf bebas yang mendeteksi rasa
nyeri atau sakit,
-
ujung saraf yang berselaput (berpapilia).
Ujung saraf yang berselaput ada lima macam, bisa kamu lihat dalam tabel
berikut.
Korpuskel
pacini ,
Korpuskel
ruffini ,
Korpuskel
krause ,
Korpuskel
meissner ,
.
(Sumber: Biology, Moder S.S)
0 Response to "Sistem Indera pada Manusia, Materi IPA SMP Kelas 9 Kurikulum Merdeka"
Post a Comment