Zat Aditif dan Zat Adiktif
A.
Zat Aditif
Zat aditif atau food
additives adalah senyawa (atau campuran berbagai senyawa) yang sengaja ditambahkan ke dalam makanan
dan terlibat dalam proses pengolahan, pengemasan dan/atau penyimpanan, dan
bukan merupakan bahan (ingredient) utama.
Zat aditif yang umum digunakan oleh
masyarakat, antara lain garam dapur, rempah-rempah, asam cuka, dan lain-lain.
Menurut WHO (World Health Organization) beberapa syarat zat tambahan untuk
pangan diantaranya:
-
aman digunakan
-
jumlahnya sekedar memenuhi pengaruh yang
diharapkan
-
berdaya guna secara teknologi
Sedangkan
dari fungsinya, zat aditif ditujukan untuk:
-
meningkatkan nilai gizi makanan,
- mengawetkan makanan atau memperpanjang umur simpan (shelf life) makanan,
- meningkatkan penampilan dan cita rasa makanan supaya lebih menarik konsumen,
- membentuk makanan menjadi lebih baik, renyah dan lebih enak di mulut,
- memberikan warna dan aroma yang lebih menarik sehingga menambah selera,
- menghemat biaya.
- menyediakan bahan essensil untuk membantu prossesing makanan,
- meningkatkan
stabilitas makanan,
-
memperbaiki
nilai sensori makanan.
Jenis-jenis Zat Aditif
1. Bahan Pewarna
Secara visual warna makanan adalah
yang pertama kali menentukan daya tarik suatu bahan makanan dan
makanan olahan. Suatu makanan olahan yang nilai gizinya sangat baik dan
harganya juga murah belum tentu dilirik konsumen kalau penampilan visualnya
tidak menarik. Zat tambahan warna diberikan kepada makanan dengan maksud agar
makanan tersebut lebih menarik.
Jenis Bahan Pewarna
Bahan Pewarna Alami
Zat pewarna
alami, dibuat dari ekstrak bagian-bagian tumbuhan tertentu, misalnya
-
daun suji memberi warna hijau,
-
buah kakao memberi warna coklat,
-
gula merah, memberi warna cokelat,
-
cabai merah, menghasilkan zat warna
kapxantin yang menjadikan warna merah pada makanan,
-
wortel, menghasilkan warna kuning,
-
karamel, memberi warna cokelat,
-
kunyit (Curcuma
domestica) memberi warna kuning.
Bahan Pewarna Buatan
(Pewarna Sintesis)
Pewarna
sintetik adalah pewarna yang dibuat dari bahan kimia. Beberapa contoh pewarna
buatan di antaranya:
-
Warna orange : Sunset yellow FCF
-
Warna ungu : violet GB, benzil violet
-
Warna merah : Carmoisine, Amaranth, Erythrosine
-
Warna hijau : lissamine green, Fast green FCF
-
Warna biru : Indigo carmine, brilliant blue FCF
-
Warna kuning : Tartrazine, Quineline yellow
Perbedaan antara pewarna buatan dan
sintetis
Pewarna Alami
|
Pewarna Sintetis
|
Lebih aman
dikonsumsi
|
Kadang-kadang
memiliki efek negatif tertentu.
|
Warna yang
dihasilkan kurang stabil
|
Dapat mengembalikan
warna asli, kestabilan warna lebih tinggi, tahan lama, dapat melind ungi vitamin atau zat makanan lain yang peka
terhadap cahaya selama penyimpanan.
|
Untuk mendapat
warna yang bagus diperlu kan bahan pewarna dalam jumlah banyak.
|
Praktis dan
ekonomis
|
Keanekaragaman
warnanya terbatas
|
Warna yang
dihasilkan lebih beraneka ragam
|
Tingkat keseragaman
warna kurang baik
|
Keseragaman
warna lebih baik.
|
Kadang-kadang
memberi rasa dan aroma yang agak mengganggu.
|
Biasanya tidak
menghasilkan rasa dan aroma yang mengganggu.
|
2. Bahan Penyedap
Penyedap adalah salah satu zat aditif yang bisa
memberikan, menambah, mempertegas rasa, dan aroma makanan. Penyedap
berfungsi menambah rasa nikmat dan menekan rasa yang tidak diinginkan dari suatu bahan makanan.
Bahan Penyedap Alami
Bahan penyedap alami dikenal dengan nama bumbu masak, bisa
berupa rempah - rempah, umbi, daun, dan buah.
Contoh yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari yaitu
merica,
ketumbar, kunyit, laos, daun salam, serai, cabe, tomat, dan vanili
Bahan Penyedap Buatan
Monosodium glutamate (MSG)
MSG dikenal sebagai vetsin. Bahan
penyedap ini terbuat dari air tebu yang difermentasi dengan bakteri Micrococcus
glutamicus. Pemakaian MSG (Monosodium Glutamate) dapat memicu penyakit CRS
(Chinese Restaurant Syndrome).
Garam inosinat dan Garam Guanilat
Baik garam inosinat maupun garam
guanilat bila ditambahkan ke dalam makanan menimbulkan cita rasa gurih.
Yeast extract
Zat penyedap ini diperoleh dari hasil
ekstrasi ragi tertentu.
3. Pemberi Aroma
Pemberi aroma adalah zat yang
memberikan aroma tertentu pada makanan. Penambahan zat pemberi aroma dapat
menyebabkan makanan memiliki daya tarik tersendiri untuk dinikmati. Zat pemberi
aroma ada yang bersifat alami dan sintesis.
Zat pemberi
aroma yang berasal dari bahan segar atau ekstrak dari bahan alami, misalnya :
-
ekstrak buah strawberry,
-
ekstrak buah anggur,
-
minyak atsiri atau vanili.
Pemberi aroma
yang merupakan senyawa sintetis, misalnya :
-
etil asetat (aroma jeruk),
-
etil butirat (aroma arbei),
-
amil asetat (aroma pisang),
-
propil asetat (aroma arbei),
-
etil asetat (aroma arbei),
-
benzaldehida (aroma cherry),
-
amil kaproat (aroma apel),
-
isobutil propionat (aroma rum),
-
benzil asetat (aroma strawbery),
-
senyawa menthol (aroma mint),
-
senyawa eugenol (aroma rempah-rempah).
4. Bahan Pemanis
Jenis Bahan Pemanis
Bahan Pemanis Alami
Pemanis alami adalah bahan pemberi
rasa manis yang diperoleh dari bahan-bahan nabati maupun hewani.
Contoh :
- gula tebu
Gula tebu mengandung zat pemanis
fruktosa yang merupakan salah satu jenis glukosa. Gula tebu atau gula pasir
yang diperoleh dari tanaman tebu merupakan pemanis yang paling banyak
digunakan. Selain memberi rasa manis, gula tebu juga bersifat mengawetkan.
- gula aren
Gula aren terbuat dari
ekstrak getah pohon aren. Gula aren sama dengan gula pasir, mempunyai kandungan
karbohidrat yang disebut sukrosa yaitu suatu disakarida yang dalam pencernaan
akan diubah atau dipecah menjadi glukosa dan fruktosa. Dibandingkan dengan gula
pasir, gula aren mempunyai kandungan kalsium, fosfor, dan zat besi yang lebih
tinggi.
- gula kelapa
Gula kelapa terbuat
dari getah yang diekstrak dari pohon kelapa. Sama dengan gula pasir, gula
kelapa mengandung disakarida sukrosa atau sakarosa. Dan serupa dengan gula
aren, gula kelapa mempunyai kandungan kalsium, fosfor, dan zat besi yang lebih
tinggi bila dibandingkan dengan gula pasir
- gula jagung
Gula jagung adalah gula yang diperoleh dari jagung, mempunyai kandungan
monosakarida berupa glukosa. Daya kemanisannya lebih rendah daripada gula pasir
maupun gula merah.
- madu
Madu merupakan pemanis alami yang dihasilkan oleh lebah madu. Madu
merupakan larutan yang mengandung 80% gula dan mempunyai kandungan fruktosa,
yaitu suatu monosakarida yang banyak terdapat dalam buah sehingga sering juga
disebut sebagai gula buah. Madu mengandung fruktosa sekitar 41 %, 35% glukosa,
dan 1,9 % sukrosa
- Kurma
Kurma
dalam bentuk buah maupun yang sudah diolah menjadi sirup sama baiknya. Kurma
tidak hanya bisa dimanfaatkan untuk campuran adonan roti tetapi bisa digunakan
sebagai pemanis pengganti gula. Satu biji kurma mengandung potasium, zat besi, magnesium, dan vitamin
B6. Di samping itu, kurma terbukti mengurangi kolesterol LDL dalam darah dan
menekan risiko terjadinya stroke.
Bahan Pemanis Buatan
Siklamat
Siklamat mempunyai tingkat kemanisan 30 kali gula pasir.
Penggunaan siklamat dalam waktu yang lama menyebabkan kanker hati.
Aspartam
Aspartam, memiliki tingkat kemanisan 200 kali gula pasir.
Aspartam tersusun atas asam aspartat,
fenil alanin, dan methanol.
Aspartam memberi efek samping, yaitu
lesu otak.
Neotam
Neotam, merupakan turunan dari aspartam, dengan tingkat kemanisan
mencapai 7.000 - 15.000 kali kemanisan gula.
Sakarin
Sakarin, memiliki kemanisan 500 kali kemanisan gula tebu.
Penggunaan sakarin yang berlebihan menyebabkan kanker.
Sorbitol
Sorbitol, biasanya digunakan sebagai pemanis permen.
Pemakaian sorbitol yang berlebihan menyebabkan diare.
Asesulfam K
Asesulfam K, memiliki tingkat kemanisan 200 kali gula pasir
5.
Bahan Pengawet
Bahan pengawet
adalah bahan kimia yang dapat mencegah atau menghambat proses fer-mentasi (pembusukan), pengasaman,
atau peruraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme
sehingga makanan tidak mudah rusak atau menjadi busuk.
Pengawet
buatan bekerja sebagai bahan antioksidan.
Bahan antioksidan artinya bahan yang dapat menghambat reaksi suatu zat dengan oksigen (reaksi
oksidasi).
Dengan
demikian, pengawet mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan mencegah ketengikan
pada bahan makanan.
Berdasarkan
data yang diperoleh dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, ada beberapa jenis
pengawet yang dilarang digunakan sebagai
pengawet makanan, di antaranya:
boraks,
asam salisilat,
formaldehyde/formalin,
kalium klorat.
Jenis Bahan Pengawet
Bahan Pengawet Alami
Gula
Gula, digunakan untuk mengawetkan manisan.
Garam dapur
Garam dapur, digunakan untuk pengawetan ikan, telur, dan sayuran.
Bawang Putih
Bawang putih dapat menghambat pertumbuhan khamir dan bakteri. Kandungan
allicin di dalam bawang putih sangat efektif mematikan bakteri. Bawang putih yang
ditambahkan ke dalam potongan daging atau ikan yang disimpan dalam freezer,
bisa bertahan 20 hari.
Kunyit
Kunyit memiliki sifat anti bakteri, menghambat pertumbuhan mikroba
dengan merusak membran sel bakteri.
Dengan penggunaan kunyit, tahu atau nasi kuning menjadi tidak cepat
basi.
Kepayang/kluak
Cincangan biji Kepayang memiliki efektivitas sebagai pengawet ikan
hingga 6 hari
Cuka
Larutan Cuka dibuat dari fermentasi gula dan air serta mengandung kadar
asam asetat yang tinggi. Penggunaannya selain untuk mengawetkan makanan, juga
untuk membunuh mikroba yang membuat makanan cepat busuk.
Cengkeh
Cengkeh mengandung senyawa eugenol yang mampu mengawetkan makanan.
Kulit kayu manis
Kulit kayu manis, banyak mengandung asam benzoat
Bahan Pengawet Buatan
Butil Hidroksi Toluene (BHT)
mencegah ketengikan pada minyak goreng.
Natrium nitrit/Natrium nitrat
berfungsi menghambat pertumbuhan bakteri.
Bahan ini digunakan dalam pengawetan daging.
Gas etilen dan propilen
oksida
mampu membunuh mikroba, bakteri, dan jamur.
Bahan ini digunakan sebagai pengawet agar tepung lebih tahan lama.
Asam sorbat/Kalium sorbat
mampu mencegah pertumbuhan bakteri atau kapang.
Pengawet ini digunakan dalam pengawetan keju, selai, margarin, sari
buah, acar.
Asam propionat/Natrium propionate
berfungsi
mencegah pertumbuhan kapang dan beberapa bakteri pada roti atau keju. Asam benzoat/Natrium benzoat: mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan
kapang. Asam benzoat digunakan mengawetkan saus, sambal, kecap, dan sari buah.
6.
Bahan Pengembang
Zat
pengembang adonan yang lazim digunakan dalam mengembangkan adonan roti dan kue
adalah zat-zat kimia yang dapat menghasilkan CO2,
seperti garam-garam bikarbonat (NaHCO3 – soda kue).
B.
Zat Adiktif
Pengertian Zat Adiktif
Zat adiktif adalah obat serta
bahanbahan aktif yang apabila dikonsumsi oleh organisme hidup, maka dapat
menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan ketergantungan atau adiksi yang sulit dihentikan dan
berefek ingin menggunakannya secara terus-menerus.
Macam-macam Zat Adiktif
1.
Zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika
Zat adiktif
bukan narkotika dan psikotropika sering kamu jumpai dalam kehidupan
sehari-hari, bahkan kamu juga sering mengonsumsi makanan atau minuman yang
mengandung bahan tersebut. Bahan makanan atau minuman yang mengandung zat
adiktif yang kamu kenal antara lain pada kopi, teh, dan cokelat.
Bahan yang mengandung zat adiktif
nonpsikotropika
a.
Kafein dalam Teh
Teh termasuk
ke dalam kelompok bahan yang mengandung zat adiktif, karena mengandung theine
dan kafein. Itulah sebabnya sebagian dari kamu menjadi terbiasa mengonsumsi teh
setiap hari. Teh aman dan baik untuk dikonsumsi dalam jumlah tidak berlebihan.
Teh juga mengandung kafein, teolin, dan teobromin
dalam jumlah sedikit.
b.
Kafein dalam Kopi
Kopi adalah minuman yang terbuat dari
biji kopi yang telah disangrai dan dihan-curkan menjadi bubuk kopi. Kopi memiliki
kandungan kafein yang lebih tinggi dari teh. Umumnya kopi dikonsumsi orang
dengan tujuan agar mereka tidak mengantuk. Kopi dapat membuat orang tidak
mengantuk karena kafein dalam kopi dapat mening-katkan respons kewaspadaan pada
otak.
Meskipun
bahan adiktif dalam kopi tidak dianjurkan untuk dikonsumsi secara berlebi-han,
tetapi kopi memiliki manfaat pada beberapa terapi kesehatan. Kopi dapat
mencegah penyakit Parkinson, kanker usus, kanker lambung, dan kanker paru-paru.
Dalam beberapa kejadian, kopi dapat menjadi obat untuk sakit kepala, tekanan
darah rendah, dan obesitas.
c.
Nikotin
Rokok
mengandung nikotin dan tar. Nikotin dapat menyebabkan orang menjadi
berkeinginan untuk mengulang dan terus menerus merokok. Merokok dapat
menyebabkan dampak yang merugikan bagi organ-organ tubuh, baik organ luar
maupun organ dalam. Pengaruh pada organ luar dapat berupa perubahan warna gigi
dan kulit, sedangkan pen-garuh pada organ dalam dapat memicu kanker paru-paru.
2. Zat adiktif narkotika
Narkotika
merupakan zat adiktif yang sangat berbahaya dan penggunaannya dilarang di
seluruh dunia. Menurut Undang-Undang yang berlaku, pengertian narkotika adalah
zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Narkotika
dapat dibedakan ke dalam golongan-golongan tertentu.
Bahan-bahan
yang termasuk narkotika ada banyak. Bahan-bahan ini,
misalnya
a. Kokain;
berasal dari tanaman Erythroxylon coca.
Penggunaan kokain
dapat menimbulkan halusinasi dan merasa
cemas.
b. Heroin;
merupakan contoh
narkotika yang berbentuk butiran/tepung atau cair.
Heroin yang paling
banyak dikenal adalah putauw.
Pemakaian heroin bisa
menyebabkan: nafsu makan berkurang, dehidrasi
(kekurangan cairan tubuh), mata berair, dan muntah-muntah.
c. Opium (candu);
merupakan jenis
narkotika yang berasal dari getah Papover somniverum.
Penyalahgunaan opium
bisa mengurangi nafsu makan, dan perubahan fisik serta mental.
d. Ganja (cannaba)
disebut juga
marijuana mengandung zat THC (delta-9-tetrahydrocannabinol), yang menyebabkan pengaruh halusinasi bagi orang
yang menghisap ganja.
e. Amfetamin;
memiliki dampak dari
pemakaian amfetamin yang berlebihan antara lain: berat badan menurun dam denyut
jantung tak beraturan
3. Zat adiktif psikotropika
Psikotropika merupakan zat atau obat
baik alamiah maupun sintetis yang bukan merupakan narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif, berpengaruh selektif pada saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental
dan perilaku seseorang.
Zat psikotropika dapat menurunkan
aktivitas otak atau merangsang susunan saraf pusat dan menimbulkan kelainan
perilaku, disertai halusinasi, ilusi, gangguan cara berpikir, dan perubahan
alam perasaan.
Penggunaan
psikotropika juga dapat menyebabkan ketergantungan serta berefek merangsang
pemakainya. Pemakaian zat psikotropika yang berlebihan dapat menyebabkan
kematian. Contoh psikotropika, antara lain
a. Depresan
merupakan jenis obat
psikotropika yang sistem kerjanya menurunkan kinerja saraf pusat.
Contoh obat jenis depresan antara lain:
rohypnol,
magadon,
valium,
mandrax
(MX),
senyawa barbiturate,
methakualone benzodiazepin.
b. Halusinogen
merupakan jenis
psikotropika yang bekerja dengan menimbulkan perasaan halusinasi.
Contoh obat jenis
halusinogen antara lain:
Lysergic acid
dethylamide (LSD),
dieth-yltryptamine (DMT),
phencycline (PCP), micraline
c. Stimulan
bekerja meningkatkan
kerja sistem saraf pusat.
Adapun jenis-jenis
stimulan antara lain:
amfetamin (ekstasi),
dextroamfetamin,
metamfetamin,
kokain (sabu-sabu),
phenmetrazin,
methyl
phenidat.
4.
Ciri dan Gejala yang
Timbul dari Pengguna Narkoba (NAPZA)
a.
Ciri-ciri Pengguna Narkoba (NAPZA):
Bila ditinjau
dari segi emosi dan perilaku:
-
Bila ditegur atau dimarahi, dia malah menunjukkan sikap membangkang.
-
Emosinya naik turun dan tidak ragu untuk memukul orang atau berbicara
kasar terhadap anggota keluarga atau orang di sekitarnya.
-
Nafsu makan tidak menentu.
-
Sangat sensitif dan cepat bosan, bicara
tidak jelas, bila berjalan sempoyongan
-
Malas dan sering melupakan tanggung jawab
dan tugas-tugas rutinnya.
Bila ditinjau
dari segi fisik:
-
berat badan turun drastis;
-
buang air besar dan kecil kurang lancar;
-
Mata terlihat cekung dan merah,
-
muka pucat, serta
-
bibir kehitam-hitaman.
b.
Gejala yang Timbul dari Pemakian Narkoba
1. Gejala overdosis
Overdosis atau kelebihan dosis terjadi akibat tubuh mengalami keracunan akibat penggunaan obat yang berlebihan.
Adapun ciri-ciri Overdosis antara
lain:
-
kesadaran menurun dan frekuensi pernapasan berkurang;
-
tidur mendengkur;
-
kejang-kejang;
-
bibir dan kuku membiru,
-
tubuh dingin, dan kulit lembap.
2. Gejala sakaw
Gejala sakaw adalah gejala yang timbul
karena si pengguna narkoba mengalami putus obat atau berhenti mengonsumsi narkoba.
Adapun gejala
sakaw antara lain:
-
bola mata mengecil;
-
hidung dan mata berair;
-
banyak keringat dan mual-mual;
-
ketakutan dan ketegangan;
-
tidak bisa tidur; dan menggigil (demam).
5.
Cara Mencegah dan
Menghindari Narkoba serta Cara Penyembuhannya
a.
Cara menghindari penggunaan narkoba
- Menjalankan perintah agama dengan baik atau
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Melibatkan diri dalam berbagai kegiatan yang positif.
- Membiasakan diri meminta nasihat orang tua atau keluarga terdekat apabila menghadapi persoalan dan jangan
menyelesaikan permasalahan dengan melakukan tindakan-tindakan yang kurang baik.
- Menjauhi lingkungan atau pergaulan yang
dirasa membawa dampak negatif bagi sikap dan
perilaku.
- Berkomitmen pada diri sendiri untuk tidak pernah mencoba atau bahkan
menggunakannya.
b. Cara penyembuhan
korban napza/tahap penyembuhan korban narkoba
- Tahap
analisa tingkat ketergantungan;
Pada tahap
ini dilakukan analisa tingkat ketergantungtan dari seseorang yang menjadi
pengguna narkoba. Tujuan analisis ini adalah untuk menentukan tingkat pengobatan dan tingkat
pembinaan bagi si korban, sehingga terapi dan metode pengo-batan bisa terukur.
- Tahap
pembersihan racun/detoksifikasi;
Pada fase ini
dilakukan pembersihan darah dan sirkulasi organ-organ tubuh lainnya pada tubuh pencandu narkotika,
psikotropika atau zat adiktif lainnya, sehingga darah menjadi bersih dan sistem
metabolisme tubuh kembali normal.
- Tahap
deteksi sekunder infeksi;
Pada tahap
ini korban pengguna napza diperiksa dalam labora-torium untuk menjalani tes kesehatan guna
mendeteksi penyakit atau kelainan yang menyertai para pecandu narkoba,
misalnya: AIDS, TBC, hepatitis, penyakit seks menular, dan penyakit lainnya.
- Tahap
rehabilitasi;
Dalam tahap
ini, korban napza akan mendapatkan pengobatan atau terapi
baik dari sisi medis maupun pengobatan/terapi rohani. Baik pengobatan secara medis dan rohani
diberikan secara proporsional atau seimbang.
- Tahap
pembinaan mental (Aftercare);
Dalam tahap ini,
korban napza menjalani beberapa pembinaan, di
antaranya adalah pembinaan mental spiritual, keimanan, dan ketakwaan,
serta kepekaan sosial
kemasyarakatan.
Latihan Soal
1. Perhatikan komposisi makanan
anak-anak berikut ini!
Tepung terigu, tepung tapioka,
minyak nabati, udang manis pedas (mengandung penguat rasa), ekstrak paprika,
karamel, aspartam, gula, soda kue, garam, tepung udang, ekstrak lobster dan
ekstrak cumi.
Zat pewarna alami pada komposisi
makanan tersebut adalah . . .
A.
aspartam
B.
karamel
C.
soda
kue
D.
tepung tapioka
2.
Zat aditif yang biasa ditambahkan pada bahan makanan sebagai pemanis
adalah ….
A.
MSG
B.
tartrazine
C. natrium benzoate
D. sakarin.
3. Pengguna MSG (Monosodium Glutamat) secara berlebihan dapat
menyebabkan ….
A.
ginjal gagal menyaring darah
B.
hati tidak mampu mensekresei empedu
C. gangguan penyerapan glukosa dalam usus halus
D. fungsi kerja sistem saraf
mengalami gangguan/kerusakan.
4. Formalin banyak digunakan untuk
mengawetkan bahan makanan tertentu. Pemanfaatan zat ini pada bahan makanan akan
membahayakan bagi yang mengkonsumsinya karena ….
A.
memudahkan orang terserang diare
B.
menurunkan kadar gula darah
C. menimbulkan kanker dalam waktu
tertentu
D.
mengakibatkan ketidakseimbangan emosi
5. Bahan kimia yang digunakan sebagai
pengawet pada makanan adalah….
A.
mono sodium glutamat
B.
sakarin
C.
tartrazine
D.
asam benzoate.
6. Penderita diabetes dapat mengonsumsi sirop
yang mengandung pemanis buatan, yaitu …
A.
mono sodium glutamat
B.
tartrazine
C.
aspartame.
D.
natrium benzoate
7.
Siklamat
adalah salah satu zat pemanis buatan yang penggunaannya sudah dilarang karena …
A. menimbulkan kanker
B. merusak alat indera
C. menurunkan penyakit genetis
D. menurunkan kekebalan tubuh
8. Pada kemasan minuman kompposisinya
terdiri dari asam sitrat, natrium benzoate, fruit punch flavor, tartrazin,
aspartame. dan natrium siklamat. Dari komposisi tersebut yang termasuk pengawet
adalah ….
A. asam sitrat dan natrium benzoate.
B.
natrium
benzoate dan aspartame
C. aspartam dan natrium siklamat
D.
aspartam dan tartrazin
9.
Berikut
ini adalah bahan kimia yang sering terdapat pada bahan makanan:
1)
aspartame
2)
sakarin
3) natrium
benzoat
4) kurkumin
Zat
yang merupakan pewarna alami adalah ….
A.
1)
B. 2)
C. 3)
D. 4)
10.
Dari
beberapa minuman ditemukan pemanis sebagai berikut !
1)
glukosa
2)
sakarin
3) madu
4) aspartam
Pasangan zat yang merupakan pemanis alami adalah ….
A. 1) dan 2)
B.
1)
dan 3)
C.
2)
dan 3)
D.
3)
dan 4))
11. Suatu
kemasan minuman
mengandung:
1)
natrium benzoat
2)
gula pasir
3) kurkumin
4) sakarin
Bahan pengawet buatan diperlihatkan oleh nomor ….
A.
1)
B. 2)
C. 3)
D. 4)
12. Pada
bahan makanan
terdapat bahan kimia seperti di bawah ini :
1)
kurkuma
2) mono sodium glutamat Glutamat MSG
3) merica
4) sakarin
Bahan kimia buatan (sintetis) ditunjukkan pada pasangan nomor ….
A. 1) dan 2)
B.
1)
dan 3)
C.
2)
dan 3)
D.
2)
dan 4))
13. Ibu membuat nasi kuning dengan memakai
macam-macam bumbu, diantaranya merica, garam, kunyit, MSG, bawang putih, bawang
merah, dan kemiri. Warna kuning pada nasi disebabkan oleh kunyit yang
mengandung zat warna yang disebut . . . .
A. rodhamin
B. kurkumin.
C. klorofil
D. beta karotin
14. Perhatikan bahan berikut !
1)
caramel
2)
tartrazine
3)
kunyit
4)
indigo carmine
Pasangan bahan yang merupakan zat
pewarna sintetis adalah ….
A.
1)
dan 2)
B.
1)
dan 3)
C.
2)
dan 4).
D.
3)
dan 4))
15. Seseorang memiliki gejala penyimpangan perilaku sebagai berikut :
1)
tidak mengantuk
2)
denyut jantung cepat
3)
tidak cepat lelah
Kemungkinan orang
tersebut telah mengkonsumsi ….
A.
ganja
B.
alcohol
C.
kafein.
D.
antibiotic
16. Penggunaan
bahan kimia menimbulkan efek samping diantaranya:
1) Rusaknya
fungsi organ tubuh
2) Membuat
kecanduan
3) Menghilangkan
kesadaran
Bahan kimia
yang memiliki efek samping tersebut adalah ….
A.
vitamin
B.
antibiotic
C.
narkotika.
D.
penyedap
17. Zat yang terdapat pada ganja sehingga menimbulkan rasa
euforia adalah . . . .
A. Nikotin
B. Etanol
C.
LSD (Lysergic acid dethylamide)gic Acid
Diethilamine)
D. THC (delta-9-tetrahydrocannabinol)Tetra Hydro Cannabinol).
18. Bahan kimia adiktif pada teh yang memberikan efek
stimulant adalah ….
A.
kafein.
B.
nikotin
C.
etanol
D.
tar
19. Zat kimia yang mudah terikat dalam
hemoglobin, sehingga mengurangi kemampuan darah dalam mengikat oksigen adalah ….
A.
O2
B.
CO.
C.
N2
D.
CO22
20.
Zat
kimia pada rokok yang
dapat mengiritasi sistem pernapasan adalah ….
A. tar.
B.
nikotin
C.
CO
D.
aseton
21. Agar terhindar dari dampak negatif penggunaan
psikotropika kita harus menjauhi dan tidak mencoba untuk mengkonsumsi zat yang
mengandung ....
A. nikotin
B. alcohol
C. kokain
D. sakarin
22. Perhatikan
gejala berikut!
1)
Muka terlihat pucat
2)
Sikap kurang tanggung jawab
3)
Berat badan menurun
4)
Bersikap tertutup dan selalu curiga
Gejala
psikis yang terlihat pada seseorang
pecandu narkotika adalah ….
A.
1) dan 2)
B.
2) dan 3)
C.
2) dan 4)
D.
3) dan 4)
23. Perhatikan gejala
berikut!
1)
Hilang ingatan dan sering mengkhayal
2)
Mempercepat denyut jantung
3)
Menghilangkan rasa letih
4)
Mata terlihat cekung dan merah
Efek kafein ditunjukkan oleh ….
A.
1) dan 2)
B.
2) dan 3)
C.
2) dan 4)
D.
3) dan 4)
24. Perhatikan
gejala berikut!
1)
Tidak mengantuk.
2)
Denyut jantung cepat.
3)
Selalu berhalusinasi.
4) Hidup
percaya diri.
Gejala psikis yang
ditimbulkan setelah mengkonsumsi ganja adalah ….
A.
1) dan 2)
B.
1) dan 4)
C. 2) dan 4)
D.
3) dan 4)
25.
Pecandu alkohol mengalami gangguan pada
organ-organ tubuhnya yang ditandai dengan . . . .
A. kerusakan jaringan jantung,
pembuluh nadi menyempit, dan batuk-batuk
B. penurunan fungsi sistem saraf,
iritasi lambung dan penyakit jantung
C. peningkatan kadar gula, timbulnya
rasa gelisah dan hilangnya semangat
D.
suasana hati cepat berubah, hilangnya ingatan
jangka pendek
26.
Dampak
negatif dari pengguna alkohol dapat
mengganggu ....
A.
koordinasi
pusat gerak dan keseimbangan.
B. gangguan pada alat reproduksi pria
C. peningkatan daya ingat atau kesadaran
D. organ paru-paru dan pankreas
Dampak fisiologis yang ditimbulkan oleh
narkoba terhadap penggunanya adalah ….ak fisiologis yang ditimbulkan oleh
narkoba terhadap penggunanya adalah ….
A. tingkat emosi yang sangat labil
B. menurunnya fungsi sistem kerja
tubuh.
C.
perubahan perilaku yang negative
D.
kecemasan berlebihan
27.
Dampak
fisiologi dari penyalahgunaan narkoba adalah ....
A. Penurut
B. Peduli dan
percaya diri
C. Berperilaku positif
D.
Gejala
tersiksa dan mengurung diri.
28.
Dampak
negatif dari penggunaan zat penenang (sedatif-hipnotika) mempunyai gejala awal ....
A. nafsu makan bertambah
B. bicara dan tindakannya cepat
C. denyut nadi menjadi teratur
D. daya pikir menurun.
29. Dampak negatif dari
penggunaan ganja secara berlebih (overdosis) adalah ...rdosis) adalah ...
A. nafsu makan bertambah
B. daya pikir meningkat
C. denyut nadi tidak teratur
D. napas menjadi teratur
30.
Dampak negatif dari penggunaan ecstasay bagi
tubuh adalah ....stasay bagi tubuh adalah ...
A.
halusinasi,
rasa gembira, lebih tenang, kantong mata bengkak.
B.
mata
sayu dan pucat, susah tidur, kerusakan saraf otak
C. mengantuk terus, cepat lelah, mual, muntah, sakit
gigi
D.
kurang
mendengar, tidak bergairah, cepat marah, kejang-kejang
31. Pengaruh narkotika
jenis kokain terhadap pemakainnya adalah ....
A.
suka
bicara, gembira, detak jantung meningkat
B.
denyut
nadi tidak teratur, susah tidur, mata merah, tertawa.
C.
hilang
rasa nyeri, konsentrasi dalam berfikir, gembira, mual
D.
konsentrasi
berfikir, otot kuat, mata merah, gembira
32.
Cara
tepat untuk menghindarkan diri dari penggunaan
narkoba adalah ....
A. mempunyai teman pengguna narkoba
B. menerapkan gaya hidup yang bebas
C. mencobanya dalam jumlah sedikit
D. aktif menyosialisasikan bahaya narkoba.
33.
Cara menghindari penggunaan
zat adiktif dan psikotropika di kalanagan pelajar yang tepat antara lain ....
A.
mengikuti
kegiatan pramuka di sekolah.
B.
berteman
dengan pengedar narkoba di sekolah
C. membantu dalam penjualan narkoba di sekolah
D.
mencoba
meracik dan menggunakan narkoba
https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/IPA/Kimia/Pembelajaran/IPA-KIMIA%20-%20PB4.pdf
0 Response to "Zat Aditif dan Zat Adiktif, Materi Pelajaran IPA SMP Kelas 8 Kurikulum Merdeka"
Post a Comment