Sel Dan Mikroskop, Materi Pelajaran IPA SMP Kelas 8 Kurikulum Merdeka - POJOK IPA -->

Pages

Sel Dan Mikroskop, Materi Pelajaran IPA SMP Kelas 8 Kurikulum Merdeka

Sel Dan Mikroskop

Apakah pentingnya sel bagi kehidupan? Benarkah makhluk hidup tersusun atas sel? Benarkah bentuk sel berbeda-beda?  Bagaimana cara kita dapat melihat adanya sel? Marilah kita pelajari bersama.

1.         Sel

Tahukah Anda bahwa terdapat sekitar 30 triliun sel yang terdapat dalam tubuh manusia?
Setiap bagian tubuh Anda, yang paling terkecil sekalipun, disusun oleh berbagai bentuk dan jenis sel. Bahkan, terdapat sekitar 200 jenis sel yang berbeda-beda dalam tubuh Anda.
Meskipun memiliki berbagai jenis yang berbeda-beda, tetapi struktur dan fungsi sel secara umum sama.
Struktur dan fungsi sel sangat berperan dalam membantu mempertahankan kehidupan Anda.

Apa saja struktur dan fungsi sel?

Untuk memahami  dan mengenal sel, simaklah materi berikut ini.

a.    Sel sebagai Unit Struktural dan Fungsional Kehidupan

Sejarah ditemukannya teori tentang sel diawali penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat struktur sel. Berbagai penelitian para ahli biologi, antara lain seperti berikut:


1.         Robert Hooke (1635-1703)

Robert Hooke mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop.
Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat rongga-rongga yang dibatasi oleh dinding tebal.
Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah.
Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel.

2.         Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882)

Schleiden dan T. Schwann mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan.
Schleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan.
Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yang tumbuh.
Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel.
Schwann melakukan penelitian terhadap hewan.
Ternyata, dalam pengamatannya tersebut Schwann melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel.
Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel. Dari dua penelitian tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup.

3.         Robert Brown

Pada tahun 1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan melihat benda kecil yang terapung-apung dalam sel yang kemudian diberi nama inti sel atau nukleus.
Berdasarkan analisisnya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk mengatur segala proses yang terjadi di dalam sel.

4.         Felix Durjadin dan Johannes Purkinje

Pada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes Purkinje melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu diberi nama protoplasma.

5.         Max Schultze (1825-1874)

Max Schultze menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan.
Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup.
Dari pendapat beberapa ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel antara lain

a) Sel merupakan unit struktural makhluk hidup;

b) sel merupakan unit fungsional makhluk hidup;
c) sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup; dan
d) sel merupakan unit hereditas.

Pada hierarki organisasi kehidupan, sel berada di tingkatan struktural terendah yang masih mampu menjalankan semua fungsi kehidupan. Sel mampu melakukan regulasi terhadap dirinya sendiri, memproses energi, tumbuh dan berkembang, tanggap terhadap lingkungan, serta melakukan reproduksi untuk melestarikan jenisnya. Sel merupakan satuan (unit) kehidupan terkecil dari makhluk hidup. Satuan terkecil itu meliputi satuan struktural dan fungsional.

. Teori sel tersebut  menyatakan bahwa 

• Seluruh makhluk hidup tersusun atas sel

• Sel adalah unit dasar dari struktur dan fungsi  makhluk hidup 
• Seluruh sel berasal dari sel sebelumnya.

2.    Penemuan Mikroskop

Sel sebagai unit terkecil makhluk hidup tersusun atas organel sel yang ukurannya sangat kecil sehingga tidak bisa dilihat dengan mata biasa.
Hal ini mendorong para ilmuwan untuk melakukan penelitian dan menemukan alat untuk melihat bagian-bagian sel.
Ilmuwan asal Inggris yang pertama menciptakan  mikroskop adalah Robert Hooke pada tahun 1663.
Robert Hooke menggunakan gabus  kulit pohon ek untuk membantu mengamati bagian –bagian sel.
Gabus kulit pohon banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya untuk tutup botol, bisbol karena sifatnya yang ringan dan lentur.
Ilmuwan setelah Robert Hooke yang berhasil menciptakan mikroskop adalah Antonie Van Leewenhoek.
Leewenhoek menggunakan mikroskopnya yang sangat sederhana untuk mengamati air sungai, air hujan, ludah, feses dan lain sebagainya.
Ia tertarik dengan banyaknya benda-benda kecil yang dapat bergerak yang tidak terlihat dengan mata biasa.
Ia menyebut benda-benda bergerak tadi dengan ‘animalcule’ yang menurutnya merupakan hewan-hewan yang sangat kecil.
Penemuan ini membuatnya lebih antusias dalam mengamati benda-benda tersebut untuk  lebih meningkatkan kualitas mikroskop yang telah diciptakan.

3.    Mikroskop Cahaya dan Mikroskop Elektron

Keterbatasan pada mikroskop Leeuwenhoek adalah pada kekuatan lensa cembung yang digunakan.
Untuk mengatasinya digunakan lensa tambahan yang diletakkan persis di depan mata pengamat yang disebut lensa objektif  sehingga objek dari lensa pertama dapat diperbesar lagi dengan menggunakan lensa kedua 
Pada perkembangan selanjutnya ditambahkan pengatur jarak antara kedua lensa untuk mempertajam fokus, cermin atau sumber pencahayaan lain, penadah objek yang dapat digerakkan dan lain-lain, yang semua ini merupakan dasar dari pengembangan mikroskop  yang kemudian disebut mikroskop cahaya Light Microscope (LM).
LM modern mampu memberikan perbesaran (magnifikasi) sampai 1.000 kali dan memungkinkan mata manusia dapat membedakan dua buah objek yang berjarak satu sama lain sekitar 0,0002 mm (disebut daya resolusi 0,0002 mm).
Belakangan diketahui bahwa ternyata panjang gelombang dari sumber cahaya yang digunakan untuk pencahayaan berpengaruh pada daya resolusi yang lebih tinggi.
Diketahui bahwa daya resolusi tidak dapat lebih pendek dari panjang gelombang cahaya yang digunakan untuk pengamatan.

Penggunaan cahaya dengan panjang gelombang pendek seperti sinar biru atau ultraviolet dapat memberikan sedikit perbaikan, kemudian ditambah dengan pemanfaatan zat-zat yang mempunyai indeks bias tinggi (seperti minyak), resolusi dapat ditingkatkan hingga di atas 100 nanometer (nm). Hal ini belum memuaskan peneliti pada masa itu, sehingga pencarian akan mode baru akan mikroskop terus dilakukan.

Pada tahun 1920 ditemukan suatu fenomena dimana elektron yang dipercepat dalam suatu kolom elektromagnet, dalam suasana hampa udara (vakum) berkarakter seperti cahaya, dengan panjang gelombang yang 100.000 kali lebih kecil dari cahaya. Selanjutnya ditemukan juga bahwa medan listrik dan medan magnet dapat berperan sebagai lensa dan cermin terdapat elektron seperti pada lensa gelas dalam mikroskop cahaya.

4.         Bagian-Bagian Mikroskop cahaya


1.         Lensa okuler 

Lensa Okuler termasuk salah satu bagian-bagian mikroskop yang paling dikenali.
Letak lensa okuler dekat dengan mata pengamat atau observer.
Fungsi letak okuler adalah untuk membentuk bayangan maya, tegak, diperbesar dari lensa objektif.

2.         Lensa Objektif.

Selain lensa okuler juga ada lensa objektif.
Jika lensa okuler berdekatan dengan mata pengamat, maka lensa objektif berada dekat dengan objek yang diamati.
Fungsi lensa objektif adalah untuk membentuk bayangan nyata, terbalik, diperbesar.

3.         Tabung Mikroskop

Bagian mikroskop berikutnya adalah tabung mikroskop yang biasa disebut sebagai tubus.
Bentuk tabung mikroskop berbentuk seperti tabung.
Fungsi tabung mikroskop atau tubuh adalah untuk mengatur fokus dan menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif.

4.         Makrometer (Pemutar Kasar)

Berikutnya ada bagian mikroskop makrometer atau pemutar kasar.
Letak makrometer terdapat di bagian lengan mikroskop.
Fungsi makrometer atau pemutar kasar adalah untuk menaikkan dan menurunkan tabung mikroskop dengan cepat

5.         Mikrometer (Pemutar Halus)

Selain makrometer juga ada mikrometer atau pemutar halus.
Fungsi mikrometer atau pemutar halus adalah untuk menaikkan dan menurunkan tabung mikroskop dengan lambat.
Ukuran mikrometer biasanya lebih kecil dibandingkan makrometer.

6.         Revolver (Pemutar Lensa)

Bagian-bagian mikroskop berikutnya adalah pemutar lensa atau yang lebih dikenal sebagai revolver mikroskop.
Fungsi revolver adalah untuk mengatur perbesaran lensa objektif.
Cara penggunaan revolver adalah dengan memutarnya ke kanan atau ke kiri.

7.         Reflektor (Cermin Pengatur)

Reflektor juga termasuk bagian mikroskop.
Fungsi reflektor adalah untuk memantulkan cahaya dari cermin ke objek yang diamati melewati lubang yang ada di meja objek.
Reflektor terdiri dari dua jenis cermin, yaitu cermin datar, digunakan saat cahaya yang dibutuhkan terpenuhi, serta cermin cekung, digunakan saat kondisi kekurangan cahaya.

8.         Diafragma

Bagian mikroskop selanjutnya adalah diafragma atau yang dikenal sebagai pengatur cahaya.
Fungsi diafragma adalah untuk mengatur sedikit banyaknya cahaya yang masuk, sehingga pengamat bisa menentukan jumlah cahaya yang masuk.

9.         Kondensor

Kondensor bisa digunakan dengan cara diputar-putar dan dinaik-turunkan sesuai keinginan.
Fungsi kondensor adalah untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin serta memfokuskan cahaya untuk menerangi objek pengamatan.

10.     Meja Mikroskop

Berikutnya juga ada meja mikroskop atau meja kerja sebagai salah satu bagian mikroskop.
Meja mikroskop ini menjadi alas dan tempat mengamati objek.
Fungsi meja mikroskop adalah untuk meletakkan objek yang diamati dalam sebuah penelitian. 

11.     Penjepit Kaca (Klip)

Ada juga bagian penjepit kaca atau penjepit objek atau dikenal juga sebagai klip.
Fungsi penjepit kaca ini adalah sebagai pelapis objek agar objek tidak bergeser-geser saat pengamatan sedang berlangsung.
Caranya dengan menjepit kaca yang melapisi objek sehingga posisi objek menjadi tetap.

12.     Lengan Mikroskop

Selain itu juga terdapat bagian lengan mikroskop yang cukup mencolok untuk diamati.
Fungsi lengan mikroskop ini adalah sebagai pegangan pada mikroskop.
Hal ini penting saat mikroskop akan dibawa atau dipindahkan menuju ke tempat lain.

13.     Bagian Kaki Mikroskop

Berikutnya juga bagian kaki pada mikroskop.
Fungsi kaki mikroskop adalah berfungsi sebagai penyangga atau penopang mikroskop.
Hal ini penting agar posisi mikroskop tetap stabil dan bisa berdiri tanpa takut akan terjatuh atau terbalik posisinya.

14.     Sendi Inklinasi (Pengatur Sudut)

Yang terakhir juga ada bagian pengatur sudut atau yang dikenal sebagai sendi inklinasi.
Fungsi sendi inklinasi adalah untuk mengatur sudut tegaknya mikroskop yaitu dengan mengatur derajat kemiringan mikroskop untuk memudahkan pengamatan.

 

0 Response to "Sel Dan Mikroskop, Materi Pelajaran IPA SMP Kelas 8 Kurikulum Merdeka"

Post a Comment

Iklan Atas

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel