Sel Dan Mikroskop
Apakah
pentingnya sel bagi kehidupan? Benarkah
makhluk hidup tersusun atas sel? Benarkah bentuk sel berbeda-beda?
Bagaimana cara kita dapat melihat adanya sel? Marilah kita pelajari bersama.
1.
Sel
Tahukah Anda bahwa terdapat sekitar 30 triliun
sel yang terdapat dalam tubuh manusia?
Setiap bagian tubuh Anda, yang paling terkecil
sekalipun, disusun oleh berbagai bentuk dan jenis sel. Bahkan, terdapat sekitar 200 jenis
sel yang berbeda-beda dalam tubuh Anda.
Meskipun memiliki berbagai jenis
yang berbeda-beda, tetapi struktur dan fungsi sel secara umum sama.
Struktur dan fungsi sel sangat
berperan dalam membantu mempertahankan kehidupan Anda.
Apa saja struktur dan fungsi sel?
Untuk memahami dan mengenal
sel, simaklah materi berikut ini.
a. Sel sebagai Unit Struktural dan
Fungsional Kehidupan
Sejarah ditemukannya teori tentang
sel diawali penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat
struktur sel. Berbagai penelitian
para ahli biologi, antara lain seperti berikut:
1.
Robert
Hooke (1635-1703)
Robert Hooke mencoba melihat
struktur sel pada sayatan gabus di bawah
mikroskop.
Dari hasil pengamatannya diketahui
terlihat rongga-rongga yang dibatasi oleh
dinding tebal.
Jika dilihat secara keseluruhan,
strukturnya mirip sarang lebah.
Satuan terkecil dari rongga
tersebut dinamakan sel.
2.
Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882)
Schleiden dan T. Schwann mengamati
sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan.
Schleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan.
Setelah mengamati tubuh tumbuhan,
ia menemukan bahwa banyak sel yang tumbuh.
Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan
terkecil dari tumbuhan adalah sel.
Schwann melakukan penelitian terhadap hewan.
Ternyata, dalam pengamatannya
tersebut Schwann melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel.
Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa
satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel. Dari dua penelitian tersebut
keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil
penyusun makhluk hidup.
3.
Robert Brown
Pada tahun 1831, Brown mengamati
struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan melihat benda kecil yang
terapung-apung dalam sel yang kemudian diberi nama inti
sel atau nukleus.
Berdasarkan analisisnya diketahui
bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk mengatur segala proses yang terjadi di dalam sel.
4.
Felix Durjadin dan Johannes Purkinje
Pada tahun 1835, setelah mengamati struktur
sel, Felix Durjadin dan Johannes Purkinje melihat ada cairan
dalam sel, kemudian cairan itu diberi nama protoplasma.
5.
Max Schultze (1825-1874)
Max Schultze menegaskan bahwa
protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan.
Protoplasma merupakan tempat
terjadinya proses hidup.
Dari pendapat beberapa ahli
biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel antara lain
a) Sel merupakan unit struktural
makhluk hidup;
b) sel merupakan unit fungsional
makhluk hidup;
c) sel merupakan unit reproduksi
makhluk hidup; dan
d) sel merupakan unit hereditas.
Pada hierarki organisasi
kehidupan, sel berada di tingkatan struktural terendah yang masih mampu
menjalankan semua fungsi kehidupan. Sel mampu melakukan regulasi terhadap
dirinya sendiri, memproses energi, tumbuh dan berkembang, tanggap terhadap
lingkungan, serta melakukan reproduksi untuk melestarikan jenisnya. Sel
merupakan satuan (unit) kehidupan terkecil dari makhluk hidup. Satuan terkecil
itu meliputi satuan struktural dan fungsional.
. Teori sel tersebut menyatakan bahwa
• Seluruh makhluk hidup tersusun atas sel
• Sel adalah unit dasar dari struktur dan fungsi makhluk hidup
• Seluruh sel berasal dari sel sebelumnya.
2.
Penemuan
Mikroskop
Sel sebagai unit terkecil makhluk hidup
tersusun atas organel sel yang ukurannya sangat kecil sehingga tidak bisa
dilihat dengan mata biasa.
Hal ini mendorong para ilmuwan
untuk melakukan penelitian dan menemukan alat untuk melihat bagian-bagian sel.
Ilmuwan asal Inggris yang pertama menciptakan mikroskop adalah Robert Hooke pada
tahun 1663.
Robert Hooke menggunakan
gabus kulit pohon ek untuk membantu mengamati bagian –bagian sel.
Gabus kulit pohon banyak
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya untuk tutup botol, bisbol
karena sifatnya yang ringan dan lentur.
Ilmuwan setelah Robert Hooke yang
berhasil menciptakan mikroskop adalah Antonie Van Leewenhoek.
Leewenhoek menggunakan mikroskopnya yang
sangat sederhana untuk mengamati air sungai, air hujan,
ludah, feses dan lain sebagainya.
Ia tertarik dengan banyaknya benda-benda kecil yang dapat bergerak yang tidak
terlihat dengan mata biasa.
Ia menyebut benda-benda bergerak
tadi dengan ‘animalcule’ yang menurutnya
merupakan hewan-hewan yang sangat kecil.
Penemuan ini membuatnya lebih
antusias dalam mengamati benda-benda tersebut untuk lebih meningkatkan
kualitas mikroskop yang telah diciptakan.
3.
Mikroskop
Cahaya dan Mikroskop Elektron
Keterbatasan pada mikroskop Leeuwenhoek adalah
pada kekuatan lensa cembung yang digunakan.
Untuk mengatasinya digunakan lensa tambahan
yang diletakkan persis di depan mata pengamat yang disebut lensa objektif
sehingga objek dari lensa pertama dapat diperbesar lagi dengan menggunakan
lensa kedua
Pada perkembangan selanjutnya ditambahkan
pengatur jarak antara kedua lensa untuk mempertajam fokus, cermin atau sumber
pencahayaan lain, penadah objek yang dapat digerakkan dan lain-lain, yang semua
ini merupakan dasar dari pengembangan mikroskop yang kemudian disebut
mikroskop cahaya Light Microscope (LM).
LM modern mampu memberikan perbesaran
(magnifikasi) sampai 1.000 kali dan memungkinkan mata manusia dapat membedakan
dua buah objek yang berjarak satu sama lain sekitar 0,0002 mm (disebut daya
resolusi 0,0002 mm).
Belakangan diketahui bahwa ternyata panjang
gelombang dari sumber cahaya yang digunakan untuk pencahayaan berpengaruh pada
daya resolusi yang lebih tinggi.
Diketahui bahwa daya resolusi tidak dapat lebih
pendek dari panjang gelombang cahaya yang digunakan untuk pengamatan.
Penggunaan cahaya dengan panjang gelombang
pendek seperti sinar biru atau ultraviolet dapat memberikan sedikit perbaikan,
kemudian ditambah dengan pemanfaatan zat-zat yang mempunyai indeks bias tinggi
(seperti minyak), resolusi dapat ditingkatkan hingga di atas 100 nanometer
(nm). Hal ini belum
memuaskan peneliti pada masa itu, sehingga pencarian akan mode baru akan
mikroskop terus dilakukan.
Pada tahun 1920 ditemukan suatu
fenomena dimana elektron yang dipercepat dalam suatu kolom elektromagnet, dalam
suasana hampa udara (vakum) berkarakter seperti cahaya, dengan panjang
gelombang yang 100.000 kali lebih kecil dari cahaya. Selanjutnya ditemukan juga
bahwa medan listrik dan medan magnet dapat berperan sebagai lensa dan cermin
terdapat elektron seperti pada lensa gelas dalam mikroskop cahaya.
4. Bagian-Bagian
Mikroskop cahaya
1.
Lensa
okuler
Lensa Okuler termasuk salah satu
bagian-bagian mikroskop yang paling dikenali.
Letak lensa okuler dekat dengan mata pengamat atau observer.
Fungsi letak okuler adalah untuk
membentuk bayangan maya, tegak, diperbesar dari lensa
objektif.
2.
Lensa Objektif.
Selain lensa okuler juga ada lensa
objektif.
Jika lensa okuler berdekatan
dengan mata pengamat, maka lensa objektif berada dekat dengan objek yang diamati.
Fungsi lensa objektif adalah untuk
membentuk bayangan nyata, terbalik, diperbesar.
3.
Tabung Mikroskop
Bagian mikroskop berikutnya adalah tabung
mikroskop yang biasa disebut sebagai tubus.
Bentuk tabung mikroskop berbentuk
seperti tabung.
Fungsi tabung mikroskop atau tubuh
adalah untuk mengatur fokus dan menghubungkan lensa
okuler dengan lensa objektif.
4.
Makrometer (Pemutar Kasar)
Berikutnya ada bagian mikroskop
makrometer atau pemutar kasar.
Letak makrometer terdapat di
bagian lengan mikroskop.
Fungsi makrometer atau pemutar
kasar adalah untuk menaikkan dan menurunkan tabung
mikroskop dengan cepat
5.
Mikrometer (Pemutar Halus)
Selain makrometer juga ada
mikrometer atau pemutar halus.
Fungsi mikrometer atau pemutar
halus adalah untuk menaikkan dan menurunkan tabung
mikroskop dengan lambat.
Ukuran mikrometer biasanya lebih
kecil dibandingkan makrometer.
6.
Revolver (Pemutar Lensa)
Bagian-bagian mikroskop berikutnya adalah
pemutar lensa atau yang lebih dikenal sebagai revolver mikroskop.
Fungsi revolver adalah untuk mengatur perbesaran lensa objektif.
Cara penggunaan revolver adalah
dengan memutarnya ke kanan atau ke kiri.
7.
Reflektor (Cermin Pengatur)
Reflektor juga termasuk bagian
mikroskop.
Fungsi reflektor adalah untuk memantulkan cahaya dari cermin ke objek yang diamati
melewati lubang yang ada di meja objek.
Reflektor terdiri dari dua jenis
cermin, yaitu cermin datar, digunakan saat cahaya yang dibutuhkan terpenuhi,
serta cermin cekung, digunakan saat kondisi kekurangan cahaya.
8.
Diafragma
Bagian mikroskop selanjutnya adalah diafragma
atau yang dikenal sebagai pengatur cahaya.
Fungsi diafragma adalah untuk mengatur sedikit banyaknya cahaya yang masuk, sehingga
pengamat bisa menentukan jumlah cahaya yang masuk.
9.
Kondensor
Kondensor bisa digunakan dengan
cara diputar-putar dan dinaik-turunkan sesuai keinginan.
Fungsi kondensor adalah untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin serta
memfokuskan cahaya untuk menerangi objek pengamatan.
10.
Meja Mikroskop
Berikutnya juga ada meja mikroskop atau meja
kerja sebagai salah satu bagian mikroskop.
Meja mikroskop ini menjadi alas
dan tempat mengamati objek.
Fungsi meja mikroskop adalah untuk
meletakkan objek yang diamati dalam sebuah
penelitian.
11.
Penjepit Kaca (Klip)
Ada juga bagian penjepit kaca atau penjepit
objek atau dikenal juga sebagai klip.
Fungsi penjepit kaca ini adalah sebagai pelapis
objek agar objek tidak bergeser-geser saat
pengamatan sedang berlangsung.
Caranya dengan menjepit kaca yang melapisi
objek sehingga posisi objek menjadi tetap.
12.
Lengan Mikroskop
Selain itu juga terdapat bagian lengan
mikroskop yang cukup mencolok untuk diamati.
Fungsi lengan mikroskop ini adalah
sebagai pegangan pada mikroskop.
Hal ini penting saat mikroskop
akan dibawa atau dipindahkan menuju ke tempat lain.
13.
Bagian Kaki Mikroskop
Berikutnya juga bagian kaki pada mikroskop.
Fungsi kaki mikroskop adalah berfungsi sebagai penyangga atau penopang mikroskop.
Hal ini penting agar posisi
mikroskop tetap stabil dan bisa berdiri tanpa takut akan terjatuh atau terbalik
posisinya.
14.
Sendi Inklinasi (Pengatur Sudut)
Yang terakhir juga ada bagian
pengatur sudut atau yang dikenal sebagai sendi inklinasi.
Fungsi sendi inklinasi adalah
untuk mengatur sudut tegaknya mikroskop yaitu
dengan mengatur derajat kemiringan mikroskop untuk memudahkan pengamatan.
0 Response to "Sel Dan Mikroskop, Materi Pelajaran IPA SMP Kelas 8 Kurikulum Merdeka"
Post a Comment