UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN
UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN
setiap objek di bumi yang memiliki massa
dan menempati suatu ruang disebut sebagai materi.
Berdasarkan struktur dan sifatnya, materi digolongkan menjadi dua, yaitu zat
tunggal dan campuran. Zat tunggal ini contohnya adalah
unsur dan senyawa. Nah, meskipun unsur dan senyawa ini termasuk zat tunggal, tapi, dua
istilah tersebut memiliki pengertian yang berbeda.
Pengertian Unsur
Unsur adalah zat tunggal atau zat murni
yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana melalui reaksi
kimia. Beberapa
ilmuwan kimia telah menemukan lebih dari 100 macam unsur yang ada di bumi.
Jenis-Jenis Unsur
Berdasarkan sistem periodiknya,
unsur dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu unsur logam, semilogam, dan
nonlogam.
a. Unsur Logam
Unsur logam memiliki beberapa sifat
khusus, yaitu berwujud padat, berwarna putih
mengkilap/keperakan/abu-abu/kuning, penghantar listrik yang baik, mempunyai
titik didih atau titik leleh yang tinggi, serta dapat dibentuk menjadi lempengan
atau lembaran.
Contoh unsur logam antara lain aluminium
(Al), barium (Ba), besi (Fe), emas (Au), kalium (K), kalsium (Ca), perak (Ag),
kromium (Cr), magnesium (Mg), mangan (Mn), natrium (Na), dan nikel (Ni).
b. Unsur Semilogam
Unsur semilogam disebut juga dengan istilah
metaloid karena dapat bersifat layaknya unsur logam maupun nonlogam. Umumnya,
unsur ini bersifat semikonduktor.
Jadi, saat suhu rendah, unsur ini
tidak dapat menghantarkan listrik dengan baik (isolator), sedangkan saat suhu
tinggi, unsur ini dapat menghantarkan listrik dengan baik (konduktor). Unsur
semilogam berwujud padat, namun teksturnya lebih rapuh dibandingkan unsur logam
serta berwarna abu-abu mengkilap atau keperakan.
Contoh
unsur semilogam, di antaranya boron (B), silikon (Si), germanium (Ge), arsen
(As), antimon (Sb), tellurium (Te), dan polonium (Po).
c. Unsur Nonlogam
Unsur
nonlogam memiliki beberapa sifat khusus, yaitu berwujud padat,
cair, dan gas pada suhu ruangan. Umumnya, berwarna tidak mengkilap, bukan
penghantar listrik dan panas yang baik, mempunyai titik didih atau titik leleh
yang rendah, serta tidak dapat dibentuk, direntangkan, atau ditarik.
Contoh unsur nonlogam berbentuk padat di antaranya belerang (S), fosforus (P), karbon (C), silikon (Si), dan iodin (I). Sementara itu,
unsur nonlogam berbentuk gas antara lain fluorin (F), helium (He), hidrogen (H), klorin (Cl), nitrogen (N), oksigen (O), dan neon (Ne).
Bromin (Br) merupakan unsur nonlogam
berbentuk cair.
Pengertian Senyawa
Gabungan
dua unsur atau lebih melalui reaksi kimia disebut dengan senyawa. Oleh karena
itu, dapat diartikan senyawa
adalah suatu zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi zat-zat lain yang lebih
sederhana melalui reaksi kimia. Contoh
senyawa yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari
adalah air.
Air
merupakan gabungan dari unsur hidrogen (H) dan oksigen (O) dengan rumus
kimianya, yaitu H2O. Melalui reaksi kimia,
air dapat diuraikan kembali menjadi hidrogen dan oksigen. Meskipun pada tekanan
atmosfer, hidrogen dan oksigen sama-sama berwujud gas, tapi, saat mereka
bersatu dan saling mengikat, wujudnya dapat berubah menjadi cair. Magic, bukan?
Jenis-Jenis
Senyawa
Berdasarkan
asal pembentukkannya, senyawa digolongkan menjadi dua jenis, yaitu senyawa
organik dan senyawa anorganik.
a. Senyawa
Organik
Senyawa
organik berasal dari makhluk hidup atau dari proses
fotosintesis. Senyawa ini terdiri dari unsur karbon (C) sebagai rangkaian
utamanya.
Sifat
senyawa organik tidak mudah larut dalam air, namun akan larut jika dicampur
dengan pelarut yang sifatnya organik juga. Selain itu, akibat unsur
pembentuknya yang berupa karbon (C), senyawa organik cenderung akan mudah
terbakar.
Contoh senyawa
organik antara lain gula (C12H22O11), alkohol (C2H5OH), dan urea
(CO(NH2)2).
b. Senyawa
Anorganik
Sementara
itu, senyawa anorganik berasal
dari sumber daya mineral yang terdapat di bumi. Senyawa ini memiliki titik didih
atau titik leleh yang relatif tinggi dibandingkan dengan senyawa organik.
Senyawa anorganik memiliki sifat mudah larut dalam air dan cenderung tidak
mudah terbakar.
Contoh senyawa
anorganik, yaitu air (H2O), garam (NaCl),
karbon dioksida (CO2), dan masih banyak lagi.
Pengertian Campuran
Misalkan,
kamu akan mencampurkan dua zat berbeda, yaitu air dan garam, sehingga hasilnya
menjadi air garam. Nah, air garam
yang kamu dapatkan ini dinamakan dengan campuran. Dengan kata lain, campuran
adalah suatu zat yang terbuat dari gabungan dua
atau lebih zat yang berbeda tanpa melalui reaksi kimia.
Gabungan
zat-zat ini bisa berupa senyawa dengan senyawa, unsur dengan unsur, atau
senyawa dengan unsur. Namun, zat tersebut tidak dapat bersatu secara kimiawi
karena masih mempertahankan sifat aslinya.
Jenis-Jenis Campuran
Campuran
digolongkan menjadi dua jenis, yaitu campuran
homogen dan heterogen. Berikut masing-masing penjelasannya:
a. Campuran Homogen
Campuran
homogen terjadi apabila seluruh materi penyusun campuran itu
tidak dapat dibedakan lagi antara satu dengan yang lainnya. Tapi, sifat dari
masing-masing materi penyusunnya masih dapat terlihat.
Contohnya, campuran
air dengan susu bubuk cokelat. Saat kamu mencampurkan kedua zat tersebut, air
dan susu bubuk cokelat telah bercampur menjadi cairan berwarna cokelat.
Akibatnya, kamu tidak bisa membedakan mana zat yang merupakan air dan susu. Tapi, sifat dari masing-masing zat itu masih tetap terlihat, yaitu sifat cair dari air dan sifat manis dan warna cokelat dari susu bubuk cokelat.
Contoh campuran homogen yang lain adalah :
1. Udara
2. Bensin
3. Minuman bersoda
4. Susu
5. Minuman kopi
6. Minuman beralkohol
7. Semen
b. Campuran Heterogen
Sementara itu, campuran heterogen terjadi apabila seluruh materi penyusun campuran itu beserta sifat-sifatnya masih dapat dibedakan satu dengan yang lainnya. Contohnya adalah campuran air dengan minyak goreng.
Contoh lain dari campuran heterogen adalah :
1. Air dengan pasir
2. Air dengan bensin
3. Air dengan tepung beras
4. Campuran air dengan bubuk kopi
5. Serbuk besi dengan karbon
Nah, teman-teman, sekarang kamu sudah tahu kan perbedaan dari ketiga istilah kimia di atas. Kalau kita rangkum secara keseluruhan, kamu akan tahu kalau dalam kimia, materi dibedakan menjadi tiga, yaitu unsur, senyawa, dan campuran.
Unsur adalah zat yang tidak dapat diuraikan lagi, senyawa adalah gabungan dua atau lebih unsur berbeda, dan campuran adalah gabungan dua atau lebih zat berbeda, bisa senyawa dengan senyawa, senyawa dengan unsur, atau unsur dengan senyawa.
0 Response to "UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN"
Post a Comment