Rangkaian Baterai
Rangkaian Baterai
Rangkaian Seri
Baterai
Pada rangkaian seri
bataerai di atas, nyala lampu akan menjadi lebih terang dari pada saat lampu
dipasang pada rangkaian dengan satu baterai. Dari gambar rangkaian seri saterai
diatas, 3 buah baterai masing-masing menghasilkan kapasitas arus listrik (ampere)
yang sama seperti arus listrik pada 1 buah baterai, tetapi tegangannya (volt) yang
dihasilkan menjadi 3 kali lipat dari tegangan 1 buah baterai.
Seperti yang digambarkan pada Rangkaian Seri Baterai diatas, 3 buah
Baterai yang masing-masing bertegangan 1,5 volt dan 1.000 miliampere per jam
(mAh) akan menghasilkan 4,5 volt Tegangan tetapi kapasitas arus
Listriknya (Current) akan tetap yaitu 1.000 miliampere per jam (mAh).
Vtot = Vbat1 +Vbat2 + Vbat3
Vtot = 1,5V + 1,5V + 1,5V
Vtot = 4,5 V
Rangkaian Seri Baterai : Meningkatkan Voltage
Rangkaian Paralel Baterai
Pada rangkaian paralel bataerai di atas, nyala lampu sama terangnya ketika
lampu dipasang pada rangkaian dengan satu baterai, namun energi yang dihasilkan
menjadi lebih besar atau lebih tahan lama. Tegangan yang dihasilkan dari rangkaian
paralel adalah sama yaitu 1,5 Volt tetapi Current atau kapasitas arus listrik
yang dihasilkan adalah 3.000 mAH (miliampere per Jam) yaitu total dari semua
kapasitas arus listrik pada Baterai.
Itot = Ibat1 +Ibat2 + Ibat3
Itot = 1.000mAh +
1.000mAh + 1.000mAh
Itot = 3.000mAh
Rangkaian Paralel Baterai : Meningkatkan Ampere
Arti mAh pada Baterai
Kapasitas sebuah Baterai biasanya diukur dengan satu mAh. Jadi apa yang
dimaksud dengan mAH ini ? mAH adalah singkatan dari mili ampere Hour atau
miliamper per Jam. Makin tinggi mAH-nya makin tinggi pula kapasitasnya. Pada
dasarnya mAH (miliampere Hours) dalam Baterai menyatakan kemampuan baterai
dalam menyediakan energinya selama satu jam.
Contoh :
Sebuah peralatan Elektronik yang digunakan memerlukan 100mA setiap
jamnya. Jika kita memakai Baterai yang memiliki kapasitas 1.000mAH maka Baterai
tersebut mampu menyediakan energi untuk peralatan Elektronik tersebut selama 10
Jam. Jika kita menghubungkan 3 buah Baterai 1.000mAH secara paralel yang dapat
menghasilkan 3.000mAH maka gabungan paralel 3 buah Baterai ini akan mampu
menyediakan energi kepada peralatan Elektronik tersebut selama 30 jam.
Hambatan
dalam
Vab = tegangan terminal
r = hambatan dalam
Ketika
muatan listrik bergerak di dalam sumber ggl dari potensial rendah ke potensial
tinggi, muatan tersebut mengalami hambatan. Sumber tegangan listrik yang
sebenarnya dalam kehidupan biasanya mempunyai hambatan dalam, yang
dinyatakan dengan simbol r. Ketika muatan listrik mengalir melalui hambatan
dalam (r), terjadi penurunan potensial atau energi potensial listrik
berkurang.
Tegangan
terminal
Tegangan
terminal (V) atau tegangan jepit merupakan tegangan neto yang dihasilkan oleh
sebuah sumber tegangan listrik atau sumber ggl.
Menurut
hukum Ohm, besar kuat arus yang mengalir pada rangkaian tertutup adalah :
I = ε / (R + r)
Sehingga,
besar tegangan jepitnya menjadi,
I.R = ε – (I.r)
karena
I.R = V, maka :
V = ε – I r
Keterangan
:
V = Tegangan jepit
ε = ggl
I = arus listrik
r = hambatan dalam
Jika
sebuah baterai memiliki Gaya Gerak Listrik (GGL) = 1,5 volt dan mempunyai
hambatan dalam 0,1 Ω maka ketika arus 1 ampere mengalir
dari baterai, tegangan terminal/tegangan jepit bernilai 1,5 – (0,1)(1) = 1,5
– 0,1 = 1,4 volt.
Dari
ilustrasi di atas, ketika tidak ada arus listrik yang mengalir dari baterai,
nilai tegangan terminal = ggl = 1,5 volt.
Apabila
ada arus listrik yang mengalir dari sumber ggl, tegangan terminal bernilai
lebih kecil dari ggl yaiutu menjadi 1,4 volt.
Ggl
merupakan tegangan listrik yang tercantum misalnya pada baterai, sedangkan
tegangan jepit merupakan tegangan listrik yang sebenarnya atau beda potensial
sebenarnya, di mana nilainya dipengaruhi oleh arus listrik yang mengalir di
dalam baterai.
0 Response to "Rangkaian Baterai"
Post a Comment