Kalor
dan Perubahannya
Pernahkah
kamu menjerang air? Apakah yang terjadi ketika air dalam panci yang kita
panaskan? Semakin lama kita akan melihat beberapa perubahan yang terjadi pada
air yang dijerang. Suhu air semakin
panas, selain itu kita juga akan melihat perpindahan gelembung air dari bagian
bawah panci ke arah atas. Hal yang sama ketika kita berolahraga. Lama-kelamaan
tubuh kita akan panas dan akhirnya berkeringat. Namun, setelah sekian lama
keringat pun akan mengering dari tubuh kita.
Dalam
keseharian kita, banyak peristiwa yang melibatkan perubahan- perubahan keadaaan
yang tidak terlihat oleh mata kita. Beberapa di antaranya adalah peristiwa
keringnya pakaian basah di tali jemuran dan melelehnya sebongkah es menjadi
air. Semua perubahan tersebut berkaitan dengan pengaruh kalor atau panas.
A. Pengertian
Kalor
Kalor adalah bentuk energi yang bergerak
dari suatu benda pada suhu tinggi ke benda pada suhu lebih rendah jika kedua
benda tersebut saling bersentuhan. Pengertian kalor berbeda dari suhu. Suhu
adalah ukuran derajat panas atau dingin suatu benda, sedangkan kalor adalah
ukuran banyaknya panas.
Istilah kalor berasal dari kata caloric, yang diperkenalkan untuk
pertama kalinya oleh Antoine Laurent
Lavoiser (1743 – 1794), seorang ahli kimia Prancis. Pada saat itu, ahli
kimia dan fisika menganggap kalor sebagai zat cair yang tidak terlihat oleh
mata telanjang. kalor mempengaruhi perubahan suhu dan bentuk zat. Alat untuk
mengukur jumlah panas disebut kalorimeter.
Satuan kalor dalam SI mengikuti satuan
energi secara umum yaitu Joule (J). secara spesifik, satuan kalor ditentukan
dengan nama kalori (kal). Energi kalor dapat diubah menjadi energi mekanik atau
sebaliknya. Oleh karena itu, ada hubungan antara unit energi panas (kalori) dan
satuan energi mekanik (joule). Hubungan ini ditemukan oleh James Prescott Joule (1818 – 1889), seorang ilmuwan Inggris.
Relasinya adalah 1 kilokalori = 4.186 x
103 joule. Kalori adalah jumlah panas yang dibutuhkan untuk
memanaskan 1 gram air sehingga suhu meningkat sebesar 1 derajat Celcius.
Perhitungan James Prescott Joule sejauh ini masih berlaku. Di negara-negara
barat, seperti Inggris dan Amerika Serikat juga menggunakan satuan lain, yaitu British Thermal Unit (BTU).
1 BTU = 0,252
kkal = 1.055 J
|
Terdapat
kesetaraan antara satuan joule dengan
satuan kalori yang biasa dikenal dengan tara
kalor mekanik.
1 Kalori = 4,2 joule
|
1 kilo kalori = 4.200 joule
|
1 joule = 0,24 kalori
|
1.
Kalor
dan perubahan suhu benda
Tahukah kamu, mengapa
jika air dipanaskan ternyata suhunya naik? Kemudian, setelah matang, kita
mendiamkan air tersebut agar menjadi suhunya turun. Air mengalami kenaikan suhu
karena air menerima kalor dari api kompor. Sedangkan, air panas berangsur dingin
karena air melepaskan kalor ke lingkungan. Dari ilustrasi tersebut, kita dapat
menyimpulkan bahwa kalor dapat menyebabkan perubahan suhu pada suatu zat. Suhu
suatu zat akan naik apabila menerima kalor dan suhu suatu zat akan turun ketika
zat tersebut melepaskan kalor. Kenaikan suhu suatu zat dipengaruhi oleh massa
zat tersebut. Pada zat yang sama, semakin besar massanya akan semakin besar
pula jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat tersebut.
Namun, berapakah jumlah
kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat? Tentunya tidak setiap zat
memiliki kemampuan yang sama dalam menyerap kalor. Demikian pula tidak sama
kebutuhan kalor setiap zat untuk menaikkan suhunya. Banyaknya kalor yang
diserap atau diperlukan oleh 1 gram zat untuk menaikkan suhu sebesar 1°C
disebut dengan Kalor Jenis (C).
Kalor jenis juga diartikan sebagai kemampuan suatu benda untuk melepas atau
menerima kalor. Masing-masing benda mempunyai kalor jenis yang berbeda-beda,
lho. Satuan kalor jenis ialah J/kg°C.
Berikut ini kalor jenis beberapa zat.
Tabel 5.1 Kalor Jenis Beberapa Zat
Zat
|
Kalor Jenis
|
Zat
|
Kalor Jenis
|
J/kg°C
|
kal/kg°C
|
J/kg°C
|
kal/kg°C
|
Alkohol
|
2.400
|
550
|
Kaca
|
670
|
160
|
Air (es)
|
2.100
|
500
|
Kuningan
|
380
|
90
|
Air
|
4.180
|
1.000
|
Marmer
|
860
|
210
|
Air (uap)
|
2.010
|
480
|
Minyak tanah
|
2.200
|
530
|
Aluminium
|
900
|
210
|
Perak
|
230
|
60
|
Badan Manusia
|
3.470
|
830
|
Raksa
|
140
|
30
|
Besi/baja
|
450
|
110
|
Seng
|
390
|
90
|
Emas
|
130
|
30
|
Tembaga
|
390
|
90
|
Gliserin
|
2.400
|
580
|
Timbal
|
130
|
30
|
Kayu
|
1.700
|
410
|
Udara
|
1.000
|
240
|
Dari uraian di atas,
dapat disimpulkan bahwa jumlah kalor untuk menaikkan/menurunkan suhu zat
bergantung pada massa zat, kalor jenis,
dan besar perubahan suhunya.Secara
matematis hubungan antara kalor, massa zat, kalor jenis, dan perubahan
suhu dapat ditulis sebagai berikut:
Keterangan:
Q = Kalor yang diperlukan atau dilepaskan (J)
M
= massa benda (kg)
C
= kalor jenis benda (J/kg°C)
ΔT = perubahan suhu zat (°C)
Banyaknya kalor yang
diperlukan suatu zat untuk sehingga suhunya naik 1°C disebut kapasitas kalor. Satuan kapasitas kalor
dalam Sistem Internasional adalah J/°C. Secara matematis besarnya kapasitas
kalor dapat dihitung dengan persamaan berikut:
Keterangan:
H
= kapasitas kalor (J/°C)
Q
= Kalor yang diperlukan atau dilepaskan (J)
ΔT = perubahan suhu zat (°C)
Untuk
menambah pemahamanmu, simak contoh soal berikut ini!
Contoh:
Air bermassa 500 gram memiliki suhu 20°C dipanaskan di
atas tungku. Kalor jenis air besarnya 4200 J/kg °C. Tentukan jumlah kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhunya menjadi 80°C!
Penyelesaian:
Diketahui : m = 500
g = 0,5
kg
c = 4.200
J/kg °C
ΔT = (80 – 20)°C
= 60°C
Ditanya : Q
Jawab : Q
= m.c.ΔT
= 0,5
kg.4.200 J/Kg °C.60°C
= 126.000 J = 126
kJ
Jadi,
kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu air tersebut hingga 80°C sebesar 126
kJ.
Aluminium
bermassa 2 kg dengan suhu 20oC menerima kalor sebesar 180 kilo joule. Jika
kalor jenis aluminium 900 J/kgoC, maka suhu akhir aluminium adalah . . . .
Air
bersuhu 20oC dipanaskan dengan kalor sebesar 21 000 joule, ternyata
suhu air sekarang menjadi 70 oC. Bila kalor jenis air 4 200 J/kgoC,
maka massa air adalah . . . .
Sebuah benda dipanaskan dari suhu 20oC hingga suhu 70oC diperlukan kalor sebesar 2.300 joule. Jika massa benda tersebut adalah 200
g, maka kalor jenis benda tersebut adalah ....
2.
Kalor
dan perubahan wujud zat
Dalam kehidupan
sehari-hari, tentunya kalian sering menemukan berbagai peristiwa perubahan
wujud zat. Perubahan wujud tersebut ada yang membutuhkan kalor ada pula yang
justru melepaskan kalor. Perhatikan gambar berikut!
Gambar 5.1 proses perubahan wujud
zat
Berdasarkan gambar di
atas, salah satu proses dari perubahan wujud yang terjadi adalah proses
perubahan wujud dari padat menjadi cair. Proses ini dinamakan mencair/melebur
yang pada perubahannya zat tersebut menyerap kalor.
Pernahkah kalian
memperhatikan proses mencairnya sebongkah es? Tahukan kalian, bahwa selama proses
perubahan wujud dari es menjadi air tersebut suhunya tetap. Hal ini terjadi
karena kalor yang diserap tidak digunakan untuk menaikkan suhu. Akan tetapi,
kalor tersebut digunakan untuk mengubah wujud zat. Kalor yang dibutuhkan untuk
mengubah wujud zat disebut dengan kalor
laten. Kalor laten dibedakan menjadi dua, yaitu kalor lebur dan kalor uap.
Perhatikan uraian berikut untuk menambah pengetahuan kalian.
a.
Melebur dan membeku
Melebur merupakan peristiwa perubahan wujud zat
padat menjadi zat cair. Sedangkan, membeku adalah peristiwa kebalikannya. Suhu
pada saat pertama kali terdapat wujud cair disebut dengan titik lebur. Sedangkan, suhu pada saat pertama kali terdapat wujud
padat dinamakan titik beku.
Banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah satu satuan massa zat padat
menjadi zat cair pada titik leburnya disebut kalor lebur. Sebaliknya, banyak kalor yang dilepaskan pada 1 kg zat
cair membeku menjadi 1 kg zat padat pada titik bekunya dinamakan kalor beku. Hasil penelitian
menunjukkan, bahwa kalor lebur dan kalor beku suatu zat yang sejenis adalah
sama. Demikian pula dengan titik lebur dan titik bekunya.
Besarnya kalor yang diserap atau dilepas suatu zat
pada saat melebur atau membeku dinyatakan
dalam persamaan matematis berikut ini.
Keterangan:
Q = Kalor yang diperlukan atau dilepaskan
(J)
M
= massa benda (kg)
L
= kalor lebur atau kalor beku (J/kg)
Titik
lebur dan kalor lebur beberapa zat disajikan pada table 5.2.
Tabel
5.2 Titik lebur dan kalor lebur beberapa zat
Nama Zat
|
Titik lebur (°C)
|
Kalor lebur (J/kg)
|
Air
|
0
|
336.000
|
Es
|
0
|
336.000
|
Alkohol
|
-114
|
10.400
|
Raksa (Merkuri)
|
-39
|
12.570
|
Tembaga
|
1.083
|
205.300
|
Timbal
|
327
|
25.000
|
Aluminium
|
660
|
403.000
|
Oksigen
|
- 219
|
14.000
|
Nitrogen
|
-210
|
26.000
|
Contoh soal:
Hitunglah
kalor yang diperlukan untuk meleburkan 2 kg es menjadi air pada titik leburnya!
(kalor lebur air = 336.000 J/kg).
Penyelesaian:
Diketahui: m
= 2 kg
L = 336.000 J/kg
Ditanya: kalor yang diperlukan = Q
Jawab:
Q
|
=
|
m.L
|
|
=
|
2 kg x336.000 J/kg
|
|
=
|
672.000 J
|
|
=
|
672 kJ
|
Jadi,
kalor yang diperlukan untuk meleburkan 2 kg air adalah 672 kJ
b.
Mengembun dan mendidih
Mengembun adalah perubahan wujud zat dari gas
menjadi cair. Pada proses pemngembunan, gas melepaskan kalor hingga berubah
menjadi cair. Suhu saat pertama kali zat mengembun dinamakan titik embun. Banyaknya kalor yang
dilepaskan untuk mengubah 1 kg zat dari wujud gas menjadi cair pada titik
embunnya disebut kalor embun.
Mendidih adalah peristiwa penguapan zat cair yang
terjadi pada seluruh bagian zat cair. Suhu pertama kali zat cair mendidih
disebut titik didih. Pada tekanan
udara normal (76 cmHg) air mendidih pada suhu 100°C. apabila tekanan udara luar
berubah, maka titik didih zat juga akan mengalami perubahan. Apabila tekanan
dinaikkan, maka titik didih juga akan naik. Demikian pula sebaliknya, jika
tekanan dikurangi akan menurunkan titik didih.
Untuk mengubah zat cair menjadi gas pada titik
didihnya diperlukan energi kalor. Banyaknya energi kalor yang diperlukan untuk
mengubah 1 kg zat dari wujud cair menjadi gas pada titik didihnya disebut
dengan kalor didih atau kalor uap.
Besarnya kalor untuk mengubah gas menjadi cair atau
sebaliknya ditulis dalam persamaan matematis berikut.
Keterangan:
Q = Kalor yang diperlukan atau dilepaskan
(J)
m
= massa benda (kg)
U
= kalor uap (J/kg)
Titik
lebur dan kalor lebur beberapa zat disajikan pada table 5.3.
Tabel 5.3 Titik didih dan kalor uap beberapa zat
Nama Zat
|
Titik didih (°C)
|
Kalor uap (J/kg)
|
Air
|
100
|
2.260.000
|
Alkohol
|
78
|
1.100.000
|
Raksa (Merkuri)
|
357
|
272.000
|
Tembaga
|
1.187
|
5.069.000
|
Perak
|
2.193
|
2.336.000
|
Emas
|
2.600
|
1.578.000
|
Timah hitam
|
1.750
|
871.000
|
Oksigen
|
-183
|
213.000
|
Nitrogen
|
- 196
|
201.000
|
Contoh soal:
Sebanyak
200 gram air dipanaskan. Jika kalor uap air sebesar 2,26 x 106 J/kg,
berapakah kalor yang dibutuhkan untuk menguapkan separuh air tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui: massa
air seluruhnya = 200 g = 0,2 kg
Massa
air diuapkan = m = ½ x 0,2 kg = 0,1 kg
Kalor
uap air = U = 2,26 x 106
J/kg
Ditanya: kalor yang diperlukan = Q
Jawab:
Q = m.U
= 0,1 kg x2,26 x 106 J/kg
= 2,26 x 105 J
= 226.000 J
= 226 kJ
Jadi,
kalor yang diperlukan untuk menguapkan separuh air tersebut adalah 226 kJ
c.
Menyublim dan menghablur
Menyublim merupakan proses perubahan dari wujud
padat menjadi gas. Sedangkan menghablur/mengkristal adalah perubahan dari gas
menjadi padat. Pada saat suatu zat padat berubah menjadi gas, zat tersebut
menyerap kalor. Sementara pada saat gas berubah menjadi zat padat, zat tersebut
melepas kalor. Contoh peristiwa menyublim pada kehidupan sehari-hari antara
lain proses berubahnya kapur barus menjadi gas sehingga ketika diletakkan di
lemari kapur barus lama-lama habis. Sedangkan contoh menghablur seperti pada
proses pembuatan es kering dari gas CO2.
d.
Menguap
Menguap adalah peristiwa perubahan zat cair menjadi
gas. Penguapan terjadi karena partikel-partikel zat cair yang sudah relative
renggang diberi kalor terus-menerus. Maka, partikel tersebut akan semakin
menjauh. Lama-kelamaan partikel-partikel akan terlepas dari zat cair. Contoh
peristiwa penguapan antara lain terjadi pada bensin, solar, dan spirtus yang
dibiarkan di udara terbuka.
Beberapa faktor yang dapat mempercepat proses penguapan,
diantaranya:
1) Memperluas
permukaan zat;
2) Mengurangi
tekanan pada permukaan;
3) Memanaskan
atau menaikkan suhu zat; dan
4) Meniupkan
udara di atas permukaan zat.
3.
Grafik
peleburan dan pendidihan
Perubahan wujud zat
dari padat menjadi cair atau sebaliknya memerlukan kalor. Banyaknya kalor yang
dibutuhkan untuk melakukan proses perubahan wujud zat tersebut dapat dihitung.
Proses perhitungan kalor yang dilepaskan suatu zat biasanya digambarkan dalam
sebuah grafik perubahan wujud zat. Perhatikan grafik berikut.
Grafik kalor terhadap suhu pada
perubahan wujud es menjadi uap
Grafik di atas adalah
grafik perubahan wujud es menjadi uap pada tekanan 1 atmosfer. Jika sejumlah es
yang suhunya dibawah 0°C dipanaskan sampai suhunya mencapai 100°C, maka es akan
berubah dari semula padat menjadi cxair kemudian menjadi gas. Berikut ini
penjelasan pada grafik di atas.
a. Pada
titik A, yaitu zat masih berwujud padat (es) dengan suhu -T°C.
b. Garis
A-B menunjukkan sejumlah es yang dipanaskan hingga suhu 0°C. dalam hal ini zat
masih dalam wujud padat (es). Sehingga, banyaknya kalor yang dibutuhkan, yaitu:
Q = m cesΔTA-B
c. Garis
B-C menunjukkan es mulai mengalami perubahan wujud dari padat menjadi cair.
Meskipun sejumlah kalor diberikan, namun suhunya tetap yaitu 0°C. banyaknya
kalor yang dibutuhkan untuk berubah wujud dapat dihitung menggunakan persamaan
kalor lebur untuk es, yaitu:
Q = m Les
d. Garis
C-D menunjukkan air yang dipanaskan dari 0°C hingga mendidih. Pada peristiwa
ini terjadi kenaikan suhu sehingga banyaknya kalor yang dibutuhkan, yaitu:
Q = m cair ΔTC-D
e. Garis
D-E menunjukkan air mulai mengalami perubahan wujud daric air menjadi uap
dengan suhu tetap yaitu 100°C. Banyaknya kalor yang dibutuhkan dalam peristiwa
itu dapat dihitung dengan persamaan kalor uap untuk air, yaitu:
Q = m Uair
Raksa atau merkuri atau
hydrargyrum adalah unsur kimia pada tabel periodik dengan simbol Hg dan nomor
atom 80. Unsur golongan logam transisi ini berwarna keperakan dan merupakan
satu dari lima unsur yang berbentuk cair dalam suhu kamar, serta mudah menguap.
Hg akan memadat pada tekanan 7.640 Atm. Raksa banyak disalahgunakan
sebagai bahan campuran kosmetik. Menghirup
uap merkuri dapat menghasilkan efek berbahaya pada
sistem saraf, pencernaan dan kekebalan tubuh, paru-paru dan ginjal, dan mungkin
berakibat fatal. Garam anorganik merkuri bersifat korosif
terhadap kulit, mata dan saluran pencernaan, dan dapat menyebabkan toksisitas
ginjal jika tertelan
Contoh
soal:
Pada tekanan 1 atm terdapat 200 gram es bersuhu
-4°C. Kemudian, es tersebut dipanaskan hingga menguap seluruhnya. Jika kalor
jenis es = 0,5 kal/g°C, kalor jenis air = 1 kal/g°C, kalor lebur es = 80 kal/g,
dan kalor uap air = 9000 kal/g. Hitunglah kalor yang dibutuhkan pada proses
perubahan wujud es tersbut menjadi uap air!
Penyelesaian:
Berdasarkan soal dapat digambarkan grafiknya sebgai
berikut
Diketahui:
m
|
= 200 g
|
Uair
|
= 9000 kal/g
|
Ces
|
= 0,5 kal/g°C
|
ΔTA-B
|
= 0°C – (-3)°C = 3°C
|
Cair
|
= 1 kal/g°C
|
ΔTC-D
|
= 100°C –0°C = 100°C
|
Les
|
= 80 kal/g
|
|
|
Ditanyakan : Qtotal
Dijawab:
Qtotal
|
= QA-B + QB-C +
QC-D + QD-E
|
|
= m ces ΔTA-B
+ m Les + m cair ΔTC-D + m Uair
|
|
= (200 g. 0,5
kal/g°C.3°C)+(200 g. 80 kal/g)+(200 g. 1 kal/g°C.100°C)+(200 g. 9000 kal/g)
|
|
= 300 kal +
16.000 kal + 20.000 kal + 1.800.000 kal
|
|
= 1.836.300
kal = 1.836,3 kkal
|
Jadi,
kalor yang dibutuhkan utnuk proses perubahan wujud 200 g es menjadi uap air
seluruhnya adalah sebesar 1.836,3 kkal.
LATIHAN SOAL
1. Berikut ini merupakan pernyataan yang benar tentang
peristiwa es yang mencair adalah ...
a.
Es
mencair akibat energi mengalir dari lingkungan yang bersuhu lebih rendah menuju
ke tempat yang bersuhu tinggi
b.
Es
mencair akibat lingkungan dan es berada dalam kondisi yang sama
c.
Es
mencair akibat energi yang terhambat dari lingkungan
d.
Es
mencair akibat energi yang mengalir dari lingkungan yang bersuhu lebih tinggi
menuju es yang bersuhu lebih rendah
2.
Perhatikan pernyataan
berikut
(1) Memperluas
permukaan zat
(2) Menaikkan
suhu zat dengan pemanasan
(3)
Meniupkan
udara di atas permukaan zat
(4)
Menambahkan
tekanan di atas permukaan zat
Dari data di atas, yang merupakan cara mempercepat
penguapan zat adalah .....
a. (1),
(2), dan (3)
b. (1),
(2), dan (4)
c. (2),
(3), dan (4)
d. (1),
(2), (3), dan (4)
3.
Diketahui
kalor lebur besi sebesar 289.000 J/kg. Artinya
....
a. Untuk menaikkan suhu besi sebesar 1°C membutuhkan
kalor 289.000 J
b. Untuk menaikkan kalor sebesar 289.000 J membutuhkan 1
kg besi
c. Untuk meleburkan 1 kg besi membutuhkan kalor sebesar
289.000 J
d. Untuk meleburkan seluruh besi dibutuhkan kalor
sebesar 289.000 J
4. Perhatikan grafik perubahan wujud zat berikut!
berdasarkan grafik tersebut, pernyataan berikut yang
benar adalah ...
a.
A-B, es berubah menjadi
air suhu berubah
b.
A-B, es mencair suhu es
tetap
c. B-C, proses es mencair terjadi kenaikan suhu
d.
B-C, es berubah menjadi
air suhu tetap
5. Panas sebesar 12 kalori setara dengan energi sebesar
...
a. 50
J
b. 100
J
c. 120
J
d. 500
J
6.
Sepotong kaca bermassa 10
gram dipanaskan hingga suhunya naik sebesar 20°C. Jika kalor jenis kaca 160
kal/g°C, kalor yang dibutuhkan kaca tersebut adalah ...
a. 8
kkal
b. 16
kkal
c. 32
kkal
d. 320
kkal
7.
Sebatang logam dengan
massa 1 kg dipanaskan dari suhu 20°C hingga 40°C. Jika kalor yang dibutuhkan
untuk memanaskan logam tersebut sebanyak 240 joule, maka kalor jenis logam
tersebut adalah ...
a. 12
J/kg°C
b. 24
J/kg°C
c. 120
J/kg°C
d. 48000
J/kg°C
8. Sebuah teko listrik
diisi air sebanyak 1,5 kg dengan suhu 25oC. Jika kalor yang diserap
12 600 joule dan kalor jenis air 4 200 J/kgoC, suhu akhir air
tersebut adalah . . . .
A. 27 oC
B. 42 oC
C. 45 oC
D. 52 oC
9. Sebongkah es mempunyai massa 300 g dengan suhu
-10°C dipanaskan dengan energi 25000 kalori. Diketahui kalor lebur es 80 kal/g,
kalor jenis es 0,5 kal/g°C, dan kalor jenis air 1 kal/g°C. Wujud es pada
pemanasan adalah ... .
A.
sebagian
berwujud cair dan sebagian sudah berubah menjadi gas
B.
semua
berwujud cair
C.
sebagian
berwujud cair, sebagian berwujud padat
D.
semua
berwujud padat
10. Perhatikan tabel kalor jenis berikut!
Benda
|
Kalor jenis
J/kg°C
|
Besi
|
460
|
Timah
|
260
|
Kuningan
|
350
|
Tembaga
|
400
|
|
|
Sepotong logam
yang massanya 0,5 kg dengan suhu 100°C dimasukkan ke dalam bejana berisi 0,2 kg
air bersuhu 20°C. Suhu keseimbangannya menjadi 33,8°C. Bila diketahui kalor
jenis air 4.200J/kg°C, dapat disimpulkan bahwa logam tersebut adalah... .
A. Besi
B. Timah
C. Kuningan
D. Tembaga
0 Response to "Kalor dan Perubahannya"
Post a Comment