SIAP OSN (KSN) IPA SMP Tahun 2023 : Suhu dan Pemuaian
SUHU DAN PEMUAIAN
Pada umumnya zat jika dipanaskan suhunya akan bertambah
dan mengalami pemuaian. Pada zat yang berwujud padat pemuaiannya dapat berupa:
pemuaian panjang, pemuaian luas, dan pemuaian volume. Pada zat yang wujudnya
cair dan gas hanya dikenal pemuaian volume saja. Untuk perubahan suhu yang
tidak terlalu besar, umumnya pemuaian zat bersifat teratur (angka muai zat
tertentu tetap).
Pemuaian panjang pada zat
padat
Dari hasil eksperimen diperoleh bahwa perubahan panjang (ΔL)
suatu benda yang dipanaskan atau
didinginkan bergantung pada :
·
jenis bahannya atau tepatnya koefisien muai panjang
zat (α)
·
panjang benda mula-mula atau panjang awal (L0)
·
perubahan suhu (ΔT)
Hubungan antara
besaran-besaran di atas: ΔL = L0.α.ΔT
Dengan ΔL = Lt – L0 = panjang akhir –
panjang awal
Pemuaian luas pada zat
padat
Dari hasil eksperimen diperoleh bahwa perubahan luas (ΔA)
suatu benda yang dipanaskan atau
didinginkan bergantung pada :
·
jenis bahannya atau tepatnya koefisien muai luas zat (β)
·
luas benda mula-mula atau luas awal (A0)
·
perubahan suhu (ΔT)
Hubungan antara
besaran-besaran di atas: ΔA = A0.β.ΔT
Dengan ΔA = At
– A0 = luas akhir – luas awal
Catatan : koefisien muai luas = 2 x koefisien muai
panjang, atau : β = 2α
Pemuaian volume atau
pemuaian ruang pada zat padat
Dari hasil eksperimen diperoleh bahwa perubahan volume (ΔV) suatu benda yang
dipanaskan atau didinginkan bergantung
pada :
·
jenis bahannya atau tepatnya koefisien muai volume zat
(γ)
·
volume benda mula-mula atau volume awal (V0)
·
perubahan suhu (ΔT)
Hubungan antara
besaran-besaran di atas: ΔV = V0.γ.ΔT
Dengan ΔV = Vt - Vo = volume akhir
– volume awal
Catatan : koefisien muai volume = 3 x koefisien muai
panjang, atau : γ = 3α
Pemuaian volume
atau pemuaian ruang pada zat cair
Dari hasil eksperimen diperoleh bahwa perubahan volume
(ΔV) zat cair yang
dipanaskan atau didinginkan bergantung
pada:
·
jenis zat cairnya atau tepatnya koefisien muai volume zat cair zat (γ)
·
volume zat cair mula-mula atau volume awal (V0)
·
perubahan suhu (ΔT)
Hubungan antara
besaran-besaran di atas: ΔV = Vo.γ.ΔT
Dengan ΔV = Vt - Vo = volume akhir
– volume awal
Catatan : tidak dikenal istilah koefisien muai panjang
pada zat cair, yang ada hanyalah koefisien muai volume atau koefisien muai
ruang zat cair.
Anomali air
Pada umumya zat jika dipanaskan akan memuai atau
volumenya bertambah dan jika didinginkan akan menyusut atau volumenya
berkurang. Pemuaian pada air bersifat aneh atau memiliki sifat yang menyimpang
(anomali) dibandingkan zat pada umumnya, namun anomali air ini hanya terjadi
pada rentang suhu antara 0°C sampai 4oC.
Jika air dipanaskan dari suhu 0oC sampai 4oC
volumenya mengecil atau massa jenisnya membesar, sebaliknya jika air
didinginkan dari 4 oC sampai 0 oC, volumenya akan
membesar atau massa jenisnya mengecil.
Di atas 4 oC pemuaiannya seperti kebanyakan
zat yakni jika dipanaskan memuai (massa massa jenis mengecil) dan jika
didinginkan volume mengecil (massa jenis membesar).
Pada suhun 4oC, air mempunyai volume terkecil
dan massa jenis terbesar.
Jika titik beku air atau titik lebur es 0oC,
maka pada saat es mencair/melebur volumenya akan berkurang (massa jenis
membesar) dan pada saat air membeku volumenya bertambah (massa jenis mengecil).
Itulah mengapa es bersuhu 0oC massa jenisnya lebih kecil daripada
air bersuhu 0oC sehingga es dapat terapung di air.
Grafik hubungan antara
volume dengan suhu dan massa jenis dengan suhu untuk air sebagai berikut:
Prisnsip Pemuaian zat padat dalam kehidupan sehari-hari
- Pembuatan termometer zat cair
- Mengeling pelat logam
- Keping bimetal (saklar pengatur suhu pada setrika listrik, pada
termometer bimetal, saklar penunjuk arah pada lampu sign motor/mobil kuno, saklar pengatur suhu pada AC = air
conditioner, saklar pengatur suhu pada thermostat mesin mobil, saklar
pengatur suhu pada oven gas)
- Pemasangan ban baja pada roda kereta
- Pemasangan kaca jendela
- Sambungan rel kereta api
- Celah sambungan pada jembatan – jembatan kereta api dan jalan layang.
PEMUAIAN PADA GAS
Jika gas dalam ruang tertutup dipananskan, maka tekanan p, volume V, dan suhu T dari gas
dapat mengalami perubahan, namun karena ruang tertutup, maka massa gas tetap,
dan hasil kali antara tekanan gas dengan
volume gas dibagi suhu mutlaknya, selalu tetap.
hukum Boyle-Gay-Lussac
Konstanta di atas berbanding lurus dengan massa m dari gas, atau:
Perhatikan: massa gas m berbanding lurus dengan tekanan gas p dan volume gas V, tetapi berbanding
terbalik dengan suhu mutlak gas T.
Di SMP pemuaian pada gas dibatasi hanya 3 (tiga) proses
atau peristiwa, yakni:
- Proses isotermik atau proses dengan suhu
tetap ( volume dan tekanan berubah)
- Proses isokhorik atau isovolume atau proses
dengan volume tetap ( suhu dan tekanan berubah)
- Proses isobarik atau proses dengan tekanan
tetap (suhu dan volume berubah)
Penjelasan:
- Proses
isotermik
Proses isotermik: proses
pada gas dengan temperatur tetap.
Gas dalam ruang tertutup yang dilengkapi dengan
penghisap/piston yang dapat bergerak bebas tanpa gesekan, manometer (pengukur
tekanan) dan termometer (pengukur suhu). Volume gas diubah-ubah namun suhu gas
dijaga tetap atau konstan.
Pada proses ini, jika volume diperkecil, maka tekanan
akan menjadi besar, demikian pula sebaliknya, jika volume diperbesar maka
tekanan akan menjadi kecil. Dengan kata lain tekanan gas berbanding terbalik
dengan volume gas, asal suhu gas dijaga konstan.
Karena tekanan gas berbanding terbalik terhadap
volumenya, maka dapat pula dikatakan bahwa : hasil kali antara tekanan gas
dengan volume gas dalam ruang tertutup adalah tetap, asal suhu gas dijaga
tetap.
Secara matematis dapat diungkapkan sebagai:
PV = konstan atau P1V1 = P2V2
Dengan P1 dan P2
adalah tekanan awal dan tekanan akhir gas, satuannya harus sama, misal pascal
dengan pascal, atau atmosfer dengan atmosfer, atau cmHg dengan cmHg.
V1 dan V2 adalah volume awal dan volume akhir,
satuannya harus sama, misal m3 dengan m3, atau liter
dengan liter, atau cm3 dengan cm3.
- Proses
isokhorik atau isovolume
Proses isokhorik: proses
pada gas dengan volume tetap
Pada proses ini gas berada dalam
ruang tertutup, dilengkapi dengan termometer dan manometer, volume gas dibuat
tetap. Jika gas dipanaskan suhu mutlak gas akan naik, demikian pula tekanan gas
juga naik, sebaliknya jika gas didinginkan, suhu mutlak gas akan turun, tekanan
gas juga turun, dengan kata lain tekanan gas (p) berbanding lurus dengan suhu mutlak gas (T), atau hasil bagi antara tekanan gas (p) dengan suhu mutlat gas (T)
adalah tetap.
Secara matematis dapat diungkapkan sebagai:
Dengan P1 dan P2 adalah tekanan awal
dan tekanan akhir, satuannya harus sama, misal: pascal dengan pascal, atau
atmosfer dengan atmosfer, atau cmHg dengan cmHg.
T1 dan T2 adalah suhu mutlak
awal dan suhu mutlak akhir, satuannya HARUS kelvin.
- Proses
Isobarik
Proses isobarik: proses
pada gas dengan tekanan tetap.
Pada proses ini gas berada dalam ruang tertutup,
dilengkapi dengan termometer dan manometer, tekanan gas dibuat tetap. Jika gas
dipanaskan suhu mutlak gas akan naik, demikian pula volume gas juga naik,
sebaliknya jika gas didinginkan, suhu mutlak gas akan turun, volume gas juga
turun, dengan kata lain volume gas (V)
berbanding lurus dengan suhu mutlak gas (T),
atau hasil bagi antara volume gas (V)
dengan suhu mutlat gas (T) adalah
tetap.
Secara matematis dapat diungkapkan sebagai:
Dengan V1 dan V2
adalah volume awal dan volume akhir, satuannya harus sama, misal : m3
dengan m3, atau liter dengan liter, atau cm3 dengan cm3.
T1 dan T2 adalah suhu mutlak awal
dan suhu mutlak akhir, satuannya HARUS kelvin.
Soal
1.
Dua buah tabung
berukuran sama masing-masing terbuat dari aluminium dan besi. Koefisien muai
aluminium lebih besar dari besi. Keduanya dialiri uap sehingga mengalami
kenaikan temperatur yang sama. Tabung yang menjadi lebih panjang adalah
yang terbuat dari … .
A.
besi
B.
aluminium
C.
tidak berbeda
D.
tidak ada yang
mengalami pertambahan panjang
2.
Sebatang logam dengan koefisien muai panjang α mempunyai panjang ℓ pada suhu pada suhu 25°C. Jika dipanaskan
menjadi 30°C ia akan mengalami pertambahan panjang Δℓ. Jika logam tersebut dipotong menjadi ⅓ panjang semula, maka
pertambahan panjangnya ketika dipanaskan sampai suhunya 35°C adalah … .
A.
2/3 Δℓ
B.
3/2 Δℓ
C.
5/3 Δℓ
D.
5/2 Δℓ
3.
Pada temperatur 20°C, panjang sebuah batang aluminium 200 cm.Jika dipanaskan
sampai temperatur 100°C panjangnya bertambah 0,00384 m. Jika pada temperatur 20°C terdapat sebuah bola
terbuat dari bahan aluminium yang sama, maka agar volume bola itu bertambah 1%
dari volume semula, bola tersebut harus dipanaskan hingga temperatur … .
A.
139°C
B.
159°C
C.
208°C
D.
228°C
4.
Pada gambar berikut ini tampak adanya celah sambungan antara
dua rel kereta api yang terbuat dari besi. Celah
itu dimaksudkan agar … .
A.
gaya gesekan ketika dilalui kereta api
semakin kecil
B.
getaran ketika dilewati kereta api semakin
kecil
C.
rel kereta api tidak
melengkung pada saat besi memuai
D.
rel kereta api
tidak melengkung pada saat dilewati kereta api
5.
Sebuah plat logam
berbentuk lingkaran konsentris (sepusat) ditengahnya. Apabila
plat tersebut dipanaskan maka … .
A.
diameter plat
membesar dan diameter lubang mengecil
B.
diameter plat
mengecil dan diameter lubang membesar
C.
diameter plat membesar dan diameter lubang
membesar
D.
diameter plat
mengecil dan diameter lubang mengecil
6. Sepasang kerangka kaca mata terbuat dari bahan plastik
yang memiliki koefisien muai panjang 1,3x10-4(°C)-1. Lubang tempat lensanya berbentuk
lingkaran dengan jari-jari 2,2 cm. Agar lubang-lubang tempat lensa itu dapat
dipasangi lensa berjari 2,21 cm, kerangka kaca mata tersebut harus dipanaskan
sampai mengalami perubahan suhu sebesar … .
A.
25°C
B.
35°C
C.
45°C
D.
55°C
7. Sebuah plat logam berbentuk bujur sangkar
memiliki lubang berbentuk lingkaran di tengahnya. Jika suhu plat
logam dinaikkan, maka … .
A.
Luas lubang bertambah dan luas plat berkurang
B.
Luas lubang bertambah dan luas plat bertambah
C.
Luas lubang berkurang dan luas plat bertambah
D.
Luas lubang berkurang dan luas plat
berkurang
8.
Dua buah batang
mula-mula masing-masing panjangnya 10 m. Kedua batang tersebut terbuat dari baja
dan aluminium dengan koefisien muai panjang berturut-turut 11x10-6/°C
dan 24x10-6/°C. Setelah kenaikan temperatur sebesar 40°C panjang
batangbaja dan aluminium berturut-turut menjadi … .
A.
10,044 m dan
10,096 m
B.
10,096 m dan
10,044 m
C.
10,0044 m dan
10,0096 m
D.
10,0096 m dan
10,0044 m
9. Batang logam pejal A dengan luas permukaan lingkarannya 10 mm2. akan dimasukkan ke dalam logam B berbentuk tabung dengan luas permukaan rongga 9,998 mm2. Jika koefisien muai luas logam tersebut 0,000012/°C. maka logam B tersebut harus dipanaskan hingga kenaikan suhu sebesar … .
A.
150,8°C
B.
112,5°C
C.
97,3°C
D.
83,3°C
10.
Sebatang kaca pada temperatur 25°C panjangnya 20 cm. Kemudian, kaca dipanaskan hingga bertambah panjang
menjadi 20,018 cm. Jika koefisien muai panjang kaca α = 9 x 10-6°C-1, maka
temperatur akhir kaca adalah … .
A.
50°C
B.
70°C
C.
125°C
D.
150°C
11.
Sebuah piringan berdiameter 6 cm terbuat dari bahan yang
koefisien muai luas 1,0 x 10-5/°C, Di pusat piringan terdapat lubang
yang diameternya 2 cm. Jika piringan itu dipanaskan dari 25°C sampai 46°C,
maka diameter piringan jadi mendekati … .
A.
6,00006 cm
B.
6,0006 cm
C.
6,006 cm
D.
6,06 cm
12.
Sebuah plat logam
ditempeli mentega pada tiap 5 cm sepanjang plat logam, kemudian salah satu
ujung plat dijepit dan ujung yang lainnya dipanaskan dengan api lilin seperti
pada gambar. Lama kelamaan setiap gumpalan kecil mentega mencair secara
berurutan. Cepat atau lambatnya mentega-mentega mencair atau meleleh secara
berurutan bergantung pada … .
A.
kalor jenis plat
B.
koefisien muai
panjang plat
C.
kapasitas kalor
plat
D.
konduktivitas
termal plat
13.
Gelas pirex mempunyai
volume 100 cm3 penuh berisi air pada suhu 0°C.Volume air yang
tumpah jika suhu dinaikkan menjadi 100°C (koefisien muai panjang pirex 3 x 10-6/°C dan koefisien muai
volume air 210 x 10-6/°C) adalah … .
A.
2,01 cm3
B.
2,07 cm3
C.
3,1 cm3
D.
3,6 cm3
14. Pada suhu 0°C sebuah koin memiliki
diameter 4 cm dan pada suhu 50°C diameternya menjadi 4,01 cm. Koefisien muai luas
koin itu adalah … .
A.
0,001°C
B.
0,0001°C
C.
0,00001°C
D.
0,000001°C
15.
Sebuah batang logam yang panjangnya L terdiri atas logam A sepanjang ¼L yang tersambung dengan logam B sepanjang ¾L. Koefisien muai panjang logam A adalah dua kali koefisien muai panjang
logam B. Ketika temperatur batang logam berubah dari 25°C ke 105°C, panjang total batang logam bertambah
1/10 L. Koefisien muai panjang logam B adalah … .
A.
0,00001°C-1
B.
0,0001°C-1
C.
0,001°C-1
D.
0,01°C-1
16.
Jika sebuah bola logam berongga
dipanaskan sehingga suhunya naik, maka … .
A. volume bola
bertambah dan volume rongga berkurang
B. volume bola
berkurang dan volume rongga bertambah
C. volume bola
bertambah dan volume rongga bertambah
D.
volume bola tetap dan volume rongga berubah
17.
Sebuah cincin logam bermassa Mc bertemperatur To ditempelkan ke plastisin
bermassa Mp dan bertemperatur ½ To. Dalam proses mencapai keseimbangan 20% dari kalor yang dilepaskan
cincin terbuang ke udara. Kapasitas panas cincin dan plastisin berturut-turut
adalah Cc dan Cp. Temperatur cincin dan plastisin dalam seimbang adalah … .
18.
Pada temperatur 20°C suatu cincin yang
terbuat dari aluminium mempunyai diameter dalam 5,00 cm sedangkan suatu batang
kuningan mempunyai diameter 5,05 cm sedangkan suatu batang kuningan mempunyai
diameter 5,05 cm. Diketahui
koefisien muai panjang aluminium dan kuningan masing-masing adalah 24,0x10-6
°C-1 dan 19,0x10-6 °C-1. Batang
kuningan dapat dimasukkan ke dalam cincin aluminium tersebut dengan cara … .
A.
memanaskan cincin aluminium dan batang
kuningan bersama-sama hingga mencapai temperatur 400°C.
B.
memanaskan batang kuningan
hingga mencapai temperatur 400°C.
C.
memanaskan cincin aluminium hingga mencapai
temperatur 300°C.
D.
memanaskan cincin aluminium hingga mencapai
temperatur 450°C.
19.
Minyak pelumas suatu
mesin akan digunakan pada rentangan suhu 20 - 200°C. Wadah yang tersedia
mampu menampung pelumas 1 liter pada temperatur 200°C. Dengan mengabaikan
kalor yang diserap oleh wadah dan mendapatkan kondisi wadah tepat penuh pada
temperatur 200°C, dapat dimasukkan pelumas sebanyak 0,96 liter pada
temperatur 20°C. Koefisien muai volum pelumas tersebut adalah … .
A.
7,41 x 10-4°C-1
B.
2,31 x 10-4°C-1
C.
7,41 x 10-4°C-1
D.
2,31 x 10-4°C-1
20.
Diketahui bahwa
koefisien muai panjang kaca biasa dan kaca pyrex berturut-turut adalah 9x10-6/°C dan 3,2x10-6/°C. Dua buah batang
masing-masing terbuat dari kaca biasa dan kaca pyrex dipanaskan hingga
mengalami kenaikan temperatur yang sama. Jika keduanya mengalami pertambahan
panjang yang sama pula, berarti perbandingan panjang batang kaca biasa terhadap
panjang kaca pyrex mula-mula adalah … .
21. Perhatikan gambar sebuah
bimetal pada suhu 26°C berikut!
Ketika bimetal tersebut dinaikkan suhunya menjadi 50°C, peristiwa yang terjadi sebagai berikut :
No Bimetal
membengkok Karena koefisien muai panjang logam (a)
1 ke
arah logam (a) lebih besar dari koefisien muai panjang logam (b)
2 ke
arah logam (b) lebih besar dari koefisien muai panjang logam (b)
3 ke
arah logam (a) lebih kecil dari koefisien muai panjang logam (b)
4 ke
arah logam (b) lebih kecil dari koefisien muai panjang logam (b)
Arah
membengkok dan alasan yang benar ditunjukkan oleh … .
A.
1 dan 2
B.
1 dan 4
C.
2 dan 3
D.
3 dan 4
22. Keping bimetal terdiri atas dua
keping logam dengan koefisien muai panjang berbeda. Jika panjang bimetal
dipanaskan, maka akan melengkung dengan bagian luar lengkungan adalah … .
A. logam dengan koefisien muai panjang
lebih besar
B. logam dengan koefisien muai panjang lebih
kecil
C. logam dengan koefisien muai ruang
lebih besar
D.
logam
dengan koefisien muai ruang lebih kecil
23.
Berikut ini gambar seterika listrik yang dilengkapi dengan thermostat.
Pengaruh kenaikan suhu seterika membuat posisi bimetal melengkung seperti pada
gambar. Hal ini disebabkan
oleh … .
A.
kalor jenis logam (B) lebih besar dari pada kalor jenis
logam (A)
B.
kalor jenis logam (B) lebih kecil dari pada kalor jenis
logam (A)
C.
koefisien muai panjang logam (B)
lebih besar dari pada koefisien muai panjang logam (A)
D.
koefisien muai panjang logam (B)
lebih kecil dari pada koefisien muai panjang logam (A)
24. Bimetal pada suhu kamar nampak seperti pada gambar. Jika koefisien muai panjang bagian A lebih besar dari koefisien muai panjang bagian B, maka batang bimetal itu … .
A. melengkung ke bawah jika suhunya diturunkan dan melengkung ke atas jika suhunya dinaikkan
B. melengkung ke
bawah jika suhunya dinaikkan dan melengkung ke atas jika suhunya diturunkan
C. melengkung ke
bawah jika suhunya dinaikkan
D. melengkung ke atas
jika suhunya dinaikkan
Keterangan :
0 Response to "SIAP OSN (KSN) IPA SMP Tahun 2023 : Suhu dan Pemuaian"
Post a Comment