Model Atom
Atom dan Partikel Penyusunnya
1. Partikel Subatom
Atom tersusun atas partikel-partikel penyusun atom atau partikel sub
atom, yaitu proton (p), neutron
(n), dan electron (e).
Proton dan neutron membentuk inti atom. Elektron menempati kulit-kulit atom yang ada di sekitar inti atom. Elektron-elektron tersebut bergerak mengelilingi inti dengan kecepatan tinggi membentuk awan elektron. Elektron dan proton merupakan partikel sub atom yang mempunyai muatan berlawanan, sedangkan neutron tidak bermuatan. Elektron memiliki muatan negative sedangkan proton memiliki muatan positif.
Pada atom netral,
jumlah proton sama dengan jumlah elektron. Tiap-tiap partikel penyusun atom tersebut
mempunyai massa. Elektron mempunyai massa sangat kecil dibandingkan dengan massa
proton dan neutron. Oleh sebab itu massa atom akan berpusat pada inti atom saja
atau ditentukan oleh jumlah proton dan jumlah neutronnya.
Para
ilmuwan telah mempelajari atom sejak ratusan tahun yang lalu. Para ilmuwan
tersebut mengemukakan teori-teori tentang atom. Teori yang satu akan runruh
atau ditolak ketika ada data atau fakta baru yang ditemukan tentang atom
sehingga melahirkan teori atom yang baru. Berikut ini merupakan perkembangan
teori atom.
1. Model Atom Dalton
Teori atom Dalton ditemukan oleh John Dalton dan merupakan teori atom pertama yang dilandasi data ilmiah. Pokok-pokok teori atom Dalton adalah sebagai berikut:
1. Atom merupakan partikel zat atau materi terkecil yang tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian
yang lebih kecil.
2. Atom berbentuk/digambarkan
seperti bola sederhana yang berukuran sangat
kecil.
3. Suatu unsur
tersusun dari atom-atom yang sama, sedangkan senyawa tersusun dari atom-atom
yang berbeda sesuai unsur penyusunnya.
4. Atom-atom bergabung membentuk senyawa
dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana.
5. Reaksi kimia merupakan pemisahan,
penggabungan, atau penyusunan kembali atom-atom sehingga atom tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan.
Kelebihan model atom Dalton adalah mempu membangkitkan
minat terhadap penelitian tentang model atom.
2. Model Atom Thomson
Joseph John Thomson menggambarkan
model atomnya setelah dia menemukan sinar katode.
Dia menyimpulkan bahwa atom adalah bola padat bermuatan
positif dan di dalamnya tersebar
elektron yang bermuatan negatif.
Model atom Thomson seperti kismis(elektron) yang melekat pada roti(atom).
3. Model Atom Rutherford
Teori atom Rutherford muncul
berdasarkan eksperimen hamburan sinar alfa dari uranium. Kesimpulannya adalah
atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif,
dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif seperti tata surya. Kelemahan
dari model atom Rutherford adalah teori ini tidak dapat menjelaskan mengapa
elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
4. Model Atom Bohr
Niels Bohr, melakukan percobaan spektrum hidrogen untuk memperbaiki teori atom
Rutherford. Hasil percobaan Bohr adalah elektron-elektron
mengelilingi inti atom yang terdiri dari Proton dan Neutron pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron
atau tingkat energi.
Bohr mengemukakan teori tentang atom yang bertitik
tolak dari model atom nuklir Rutherford dan teori kuantum Planck.
Model atom yang diajukan Bohr dikenal sebagai model atom Rutherford-Bohr, yang dapat diterangkan sebagai
berikut:
1.
Elektron-elektron
dalam atom hanya dapat melintasi lintasan-lintasan
tertentu yang disebut kulit-kulit atau
tingkat-tingkat energi.
2.
Elektron yang beredar pada lintasannya
tidak memancarkan energi, lintasan elektron ini disebut lintasan / keadaan stasioner.
3.
Apabila elektron dengan tingkat energi rendah pindah ke
lintasan dengan tingkat energi lebih tinggi maka
elektron akan menyerap energi, peristiwa ini
disebut eksitasi.
Sebaliknya, apabila elektron pindah dari lintasan dengan tingkat energi lebih tinggi ke lintasan dengan tingkat energi lebih rendah maka elektron akan memancarkan
energi, peristiwa ini disebut deeksitasi.
Baik eksitasi maupun deeksitasi disebut peristiwa transisi elektron.
4.
Elektron
pada yang terletak pada kulit paling luar akan
mendapatkan gaya tarik yang lemah dari inti
atom. Oleh karena itu elektron pada kulit atom paling luar mudah lepas dari kulit itu, sehingga atom dapat
kehilangan elektron. Bila jumlah elektron dan
jumlah proton dalam suatu atom tidak sama, atom tersebut bermuatan atau menjadi ion. Proses pembentukan ion
disebut ionisasi.
5. Model Atom Modern
Model atom modern ditemukan oleh Schrodinger. Penjelasan model atom modern
adalah elektron-elektron yang mengelilingi inti atom memiliki tingkat energi tertentu
tetapi keberadaannya tidak dapat dipastikan.
Elektron berada di dalam orbital-orbital yang merupakan fungsi gelombang tertentu dalam kulit atom yang disebut sebagai daerah dengan kebolehjadian paling besar untuk menemukan elektron. Model atom modern disebut juga model atom Schrodinger.
Silahkan klik untuk Melihat Video Model Atom
a. Nomor Atom
Nomor Atom adalah
nomor yang menunjukkan jumlah
proton atau jumlah elektron
pada atom. Nomor atom ini merupakan ciri khas suatu unsur. Karena atom bersifat
netral maka jumlah proton sama dengan jumlah elektronnya, sehingga nomor atom
juga menunjukkan jumlah elektron. Elektron inilah yang nantinya paling
menentukan sifat atau karakteristik suatu unsur.
b. Nomor Massa
Nomor Massa adalah
nomor yang menyatakan banyaknya proton dan neutron yang
menyusun inti atom suatu unsur. Nomor massa hanya menyatakan jumlah proton dan
neutron saja, hal ini dikarenakan massa elektron sangat kecil yaitu sekitar 9,11 x 10-28 gram dan
dianggap nol sehingga massa atom hanya ditentukan oleh inti atom yaitu proton
dan neutron.
Suatu atom memiliki sifat dan massa yang khas satu sama lain. Dengan
penemuan partikel penyusun atom, dikenal istilah nomor atom (Z) dan nomor massa
(A)
Penulisan lambang atom unsur menyertakan nomor atom dan nomor massa yaitu sebagai berikut:
Keterangan:
A = Nomor
Massa
Z
= Nomor
Atom
X
= Lambang
Unsur
Rumus Nomor Atom dan Nomor Massa
Nomor Atom = Jumlah Proton
Z = jumlah proton
Jumlah Neutron = Nomor Massa – Nomor Atom
Jumlah
neutron = A – Z
Nomor Massa = Jumlah
Proton + Jumlah Neutron
A
= jumlah proton + jumlah neutron
Contoh
Soal
Tentukan Jumlah proton, elektron dan
neutron dari unsur berikut:
Penyelesaian:
Unsur K (kalium) tersebut
memiliki nomor massa dan nomor atom sebagai berikut:
A = 39
Z = 19
Maka:
Jumlah
proton = Z, yaitu 19
Jumlah
Elektron = Jumlah Proton, yaitu 19
Jumlah
Neutron = A – Z
= 39 – 19
= 20
Sebagian
besar unsur yang ada di alam sangat penting untuk kehidupan. Namun ada beberapa
unsur yang disebut logam berat, berbahaya bagi tubuh manusia dan lingkungan.
Unsur ini tidak dapat didaur ulang dalam tubuh dan sulit untuk dikeluarkan,
karena tubuh kita tidak ada mekanisme yang berfungsi untuk menghilangkan unsur
ini. Logam berat mampu bertahan dalam tubuh
sepanjang hayat kita. Konsentrasi logam berat dalam tubuh dapat bertambah
sepanjang waktu atau dikenal dengan bioakumulasi.
Logam berat dapat menyebabkan penyakit,
seperti kanker dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Seorang wanita yang hamil juga dapat
mengalami keguguran dan melahirkan bayi yang cacat akibat kandungan logam berat yang cukup tinggi
dalam tubuhnya.
Misalnya pencemaran merkuri di perairan minamata Jepang sehingga ikan mengkontaminasi ikan dan
hewan laut lainnya. Masyarakat sekitar yang mengkonsumsi tersebut mengalami
bioakumulasi merkuri dalam tubuhnya yang dapat menyebabkan keterbelakangan mental, cacat
lahir, buta dan
tuli, serta menyebabkan kematian.
Nomor atom dan nomor
massa dapat digunakan oleh erkeolog untuk
mengukur umur fosil yang telah ditemukan dengan
mengidentifikasi atom karbon yang terkandung
dalam fosil. Di alam terdapat tiga jenis atom karbon yaitu
Isotop
karbon-14 atau
LKPD :
1. Model Atom
2. Nomor Atom
Ya
ReplyDelete