Konsep Listrik Dinamis
Konsep Listrik Dinamis
1. Arus Listrik
Sebelum elektron ditemukan oleh J.J Thomson (1856 – 1940) pada abad XX,
para ahli sepakat bahwa arus listrik adalah aliran muatan positif dari kutub
positif baterai ke kutub negatif baterai. Arus listrik yang ditetapkan ini dikenal dengan arus listrik konvensional. Bila kita
menghubungkan kutub positif baterai dan kutub negatif baterai yang menggunakan
sebuah kawat konduktor, maka akan terjadi aliran elektron dari titik
berpotensial rendah ke titik berpotensial tinggi. Jumlah muatan listrik negatif
yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif sama banyaknya dengan jumlah
muatan positif yang mengalir dengan arah sebaliknya sehingga arus listrik tetap
disefinisikan sebagai aliran muatan listrik positif atau arus konvensional.
Arus listrik mengalir dari potensial tinggi
ke potensial rendah, sedangkan arah aliran elektron adalah sebaliknya yaitu dari potensial rendah ke potensial tinggi atau dengan kata lain dari kutub negatif ke
kutub positif.
Pada rangkaian listrik tertutup,
besar arus listrik yang
mengalir pada rangkaian
dapat ditentukan dengan menghitung besar muatan listrik yang mengalir pada rangkaian setiap detiknya. Hal ini dikarenakan besar
arus listrik yang mengalir dalam
suatu rangkaian
tertutup sebanding dengan
besarnya muatan listrik
yang mengalir pada setiap detik, atau secara matematis besar
arus listrik ditulis sebagai berikut :
I = kuat
arus listrik, satuan ampere
q = muatan
listrik, satuan coulomb
t = waktu,
satuan sekon
Contoh soal :
1. Muatan
listrik sebesar 100 coulomb mengalir selama 20 sekon dalam suatu kawat
penghantar. Hitunglah kuat arus yang mengalir dalam kawat tersebut!
Penyelesaian
Diketahui
: q = 100
C
t = 20
s
Ditanya : I = . .
. ?
Jawab : I = q
/t
= 100 C / 20 s
= 5 A
Jadi, kuat arus yang mengalir
sebesar 5 A.
2.
Jika kuat arus
listrik yang mengalir dalam suatu kawat penghantar adalah 4A, berapakah muatan
listrik yang mengalir selama 2 menit?
Penyelesaian :
Diketahui : I = 4 A
t = 2
menit
= 120 sekon
Ditanya : q = . .
. ?
Jawab : q = I x
t
= 4A x 120 s
= 480 C
Jadi, muatan listrik yang mengalir sebesar 480 C
Pada rangkaian listrik tertutup, pembawa muatan listrik adalah
elektron sehingga
besarnya muatan ditentukan oleh jumlah elektron, yaitu
q = n x e
sehingga
I = n.e/r
Keterangan:
I = Arus listrik (ampere)
n = jumlah muatan listrik
e = muatan elektron (coulomb)
t = waktu (detik)
Untuk mengukur nilai kuat arus yang mengalir melalui kawat penghantar digunakan alat amperemeter yang penggunaanya dalam pengukuran dipasang secara seri (tidak bercabang)
Contoh pemasangan ampere meter dan cara pembacaannya
Pembacaan skala pada amperemeter digambarkan sebagai berikut :
Beda potensial listrik merupakan besarnya usaha atau energi yang dilakukan untuk menggerakkan muatan listrik sebesar satu coulomb dari satu titik ke titik yang lain.
Persamaan :
Keteranagn :
V = beda
potensial listrik, satuan volt
W = usaha/energi,
satuan joule
Q = muatan listrik, satuan coulomb
Latihan
Soal 5.1
1.
Untuk memindahkan muatan 7.200 coulomb
diperlukan waktu 1 jam. Berapakah besar
kuat arus yang mengalir?
2.
Kuat arus yang
ditimbulkan oleh sebuah aki adalah 40 A. Berapa muatan listrik yang dipindahkan
selama 30 menit?
3.
Berapa waktu yang
diperlukan untuk memindahkan muatan listrik sebesar 500 mC, jika kuat arus yang
mengalir 25 mA?
2. Hambatan Listrik dan Hukum Ohm
Hambatan
merupakan kecenderungan suatu benda untuk melawan aliran muatan listrik,
mengubah energi listrik menjadi energi bentuk lain. Orang yang pertama kali
meneliti hubungan antara arus listrik, tegangan, dan hambatan adalah George Simon Ohm (1787 – 1854) seorang
ahli fisika Jerman dengan melakukan percobaan seperti berikut!
Misal dari percobaan didapat data sebagai berikut :
Jika data tersebut dibuat dalam bentuk grafik beda
potensial (V) terhadap kuat arus (I), maka akan diperoleh grafik seperti di bawah!
Grafik di atas menunjukkan bahwa kuat arus sebanding
dengan beda potensial. Di dalam matematika, grafik seperti di atas adalah y = mx, dengan m menyatakan gradient. Karena sebagai sumbu y adalah V dan sumbu
x adalah I, maka persamaan grafik di atas dapat ditulis:
dengan V = beda
potensial, dengan satuan volt (V)
I
= kuat
arus, dengan satuan ampere (A)
R
= hambatan
listrik, dengan satuan ohm (Ω)
Jika I diletakkan
dalam ruas kiri, maka persamaan dapat ditulis :
Menurut hukum Ohm
bahwa “kuat arus yang mengalir dalam
penghantar logam sebanding dengan beda potensial dan bebanding terbalik dengan
hambatan penghantar tersebut.
Lab Saku
Lengkapilah tabel berikut dengan menggunakan hokum Ohm
jawab :
Contoh soal
3. Sebuah lampu pijar dihubungkan dengan beda potensial
12 V. Ternyata timbul kuat arus sebesar 0,4 A. Berapakah hambatan filament
lampu pijar itu?
Penyelesaian :
Diketahui : V = 12 V
I = 0,4
A
Ditanya : R = . . . ?
Jawab : R = V/R
= 12 V / 0,4 A = 30 Ω
Jadi, hambatan filamen lampu adalah 30 Ω
Latihan Soal
1. Sebuah
alat pemanas listrik memakai arus 5 A ketika dihubungkan dengan sumber tegangan
110 V. Berapakah besar hambatan listrik alat pemanas tersebut?
2.
Kuat arus 25 mA mengalir melalui hambatan 100 Ω. Berapakah beda potensial pada ujung-ujung hambatan
tersebut?
3. Seutas kawat memiliki hambatan listrik 30Ω. Ujung-ujungnya diberi tegangan 1,5 V. Berapakah kuat arus listrik yang mengalir did lam kawat tersebut?
3. Hantaran Listrik
Hambatan listrik suatu kawat penghantar sebanding dengan panjang kawat, hambatan jenis kawat, dan berbanding terbalik dengan luas penampang kawat.
Secara matematis dapat
ditulis :
R : hambatan
kawat, dengan satuan ohm (Ω)
ρ : hambatan jenis kawat, dengan satuan ohm.meter
ℓ : panjang
kawat, dengan satuan meter (m)
A : luas penampang kawat, dengan satuan m2
Contoh Soal
1. Seutas kawat
yang panjangnya 20 m mempunyai luas 0,25 mm2. Jika hambatan jenis
kawat10-6 ohm.m, berapakah hambatan kawat tersebut?
2.
Penghantar dari
wolfram yang luas penampangnya 0,4 mm2 mempunyai hambatan listrik
sebesar 28 Ω . Hambatan jenis wolfram 0,056 ohm.mm2/m.
Hiyunglah panjang kawat penghantar tersebut!
a. Konduktor listrik
Agar arus listrik dapat
disalurkan dengan baik, maka dibutuhkan bahan yang mampu menghantarkan arus
listrik dengan baik pula. Pada bahan ini, elektron dapat mengalir dengan mudah. Bahan-bahan yang dapat digunakan untuk menghantarkan listrik disebut dengan kon- duktor listrik. Contoh dari konduktor listrik adalah tembaga, perak, dan emas. Meskipun perak dan emas merupakan konduktor yang sangat baik, tetapi karena harganya yang sangat mahal, kabel rumah tangga biasanya menggunakan bahan dari tembaga.
b. Isolator listrik
Pemberian plastik atau karet sebagai pelapis kabel bertujuan agar kabel lebih aman digu- nakan. Sifat plastik dan karet yang sangat buruk dalam
menghantarkan arus listrik
membuat kedua bahan tersebut masuk ke dalam kelompok bahan isolator. Bahan
isolator adalah bahan yang sangat buruk untuk menghantarkan listrik karena di dalam bahan ini elektron sulit mengalir.
c. Semikonduktor listrik
Bahan-bahan yang berada pada suhu rendah bersifat sebagai isolator, sementara pada suhu
Soal
Latihan
Berapakah nilai
hambatan listrik yang ditimbulkan oleh penghantar dari tembaga yang panjangnya
400 m dan luas penampangnya 2,5 mm2? (hambatan jenis tembaga 0,017
ohm.mm2/m).
Latihan Soal
0 Response to "Konsep Listrik Dinamis"
Post a Comment