Energi Mekanik
Energi
mekanik
Energi mekanik ialah merupakan suatu energi total
yang dimiliki suatu benda dimana merupakan penjumlahan antara energi potensial
dengan energi kinetik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa energi ini
berkaitan dengan gerak dan posisi dari suatu benda. Secara matematis energi
mekanik dapat ditulis dalam persamaan:
Energi
mekanik = Energi potensial + Energi kinetik
Em
= Ep + Ek
|
1) Energi
potensial
Energi
potensialadalah energi yang dimiliki oleh suatu benda pada suatu tempat
(kedudukan) tertentu. Dari kedudukan atau tempat itu ia dapat melakukan usaha.
Oleh karena itu energi potensial disebut juga energi tenaga tempat. Energi
potensial yang paling terkenal adalah energi
potensial pegas. Jika pegas ditekan dan kemudian dilepaskan, maka pegas
akan melempar benda yang menekan tersebut. Energi yang digunakan melempar oleh
pegas adalah contoh energi potensial.
Energi potensial gravitasi
adalah energi potensial yang disebabkan oleh gaya gravitasi bumi. Jika kita
memegang sebuah batu dengan massa m
pada ketinggian h dari tanah atau
lantai, kemudian batu tersebut dilepaskan tanpa kecepatan awal, maka benda akan
jatuh dan membentur tanah atau lantai. Benda itu sudah melakukan usaha terhadap
tanah atau lantai. Energi potensial gravitasi dapat dinyatakan dalam persamaan
berikut:
Ep = m.g.h
|
Keterangan:
Ep = energi potensial (J)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
h = ketinggian (m)
Pada
energi potensial gravitasi, semakin tinggi letak benda terhadap titik acuan,
maka besar energi potensialnya semakin besar. Selain itu, semakin besar massa
benda maka semakin besar pula energi potensial yang dimiliki benda tersebut.
2) Energi
Kinetik
Energi
kinetik adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena gerak yang
dilakukan atau dialaminya. Kata kinetik berasal dari bahasa Yunani yaitu
kinetikos yang artinya bergerak. Maka dari itu, semua benda yang bergerak,
sudah pasti memiliki energi kinetik. Energi kinetik disebut juga dengan energi gerak.
Energi
kinetik dipengaruhi oleh massa dan kecepatan suatu benda saat bergerak. Massa
disimbolkan dengan huruf m, sedangkan
kecepatan disimbolkan dengan huruf v.
Besarnya energi berbanding lurus dengan besarnya massa dan besarnya kecepatan
suatu benda ketika bergerak.
Benda
yang massa dan kecepatannya besar, memiliki energi kinetik yang besar ketika
bergerak. Begitu juga sebaliknya, benda yang massa dan kecepatannya kecil,
energi kinetiknya juga kecil. Energi kinetik dimiliki oleh buah kelapa yang
jatuh dari pohonnya. Contoh yang lain adalah ketika kita melempar bola. Bola
yang bergerak dengan kecepatan tertentumenyebabkannya bola tersebut
memilikienergi kinetik. Besar energi kinetik dapat dihitung dengan persamaan
berikut.
Ek = ½ m.v2
|
Keterangan:
Ek = energi kinetik (J)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan benda (m/s)
Pernahkah
kalian bersepeda mendaki dan menuruni bukit? Bagaimana rasanya ketika mendaki
dan menuruni bukit? Samakah gaya yang kita berikan untuk mengayuh pedal sepeda?
Ketika kita mendaki bukit terasa berat untuk mengayuh pedal sepeda dan
kecepatan sepedapun mulai berkurang. Sebaliknya ketika kita menuruni bukit,
semakin ringan kita dalam mengayuh pedal sepeda dan kecepatan sepedapun semakin
bertambah. Bahkan tidak usah dikayuhpun sepeda sudah menggelinding dengan
kecepatan semakin cepat ketika mendekati dasar bukit.
Ketika
suatu benda bergerak naik (lintasan AB), energi kinetiknya semakin
berkurang dan kecepatannyapun semakin kecil, tetapi energi potensialnya
bertambah. Di sini terjadi perubahan energi kinetik menjadi energi potensial.
Ketika
benda berada di titik puncak (titik B) maka energi kinetiknya sama dengan nol
dan benda berhenti sesaat (kecepannya juga nol), sedangkan energi potensialnya
maksimum karena semua energi kinetik berubah menjadi energi potensial.
Ketika
benda bergerak turun (lintasan BC) energi kinetiknya bertambah,
kecepatan benda juga bertambah cepat, tetapi energi potensialnya semakin berkurang.
Terjadi perubahan energi potensial menjadi energi kinetik
Energi
kinetik akan maksimum dengan kecepatan juga maksimum ketika benda di titik
dasar, tetapi energi potensialnya nol. Semua energi potensial berubah mennjadi
energi kinetik.
Dari
ilustrasi tersebut berlaku hukum kekekalan energi yaitu energi tidak dapat
diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari bentuk satu ke
bentuk yang lainnya. Dengan demikian besar energi mekanik pada setiap tempat
selalu tetap.
Contoh
Soal 1
Sebuah bola dengan
massa 1,5 kg digantung pada sebuah tiang seperti gambar berikut:
Percepatan gravitasi di tempat tersebut 10 m/s2.
Ketika tali putus dan bola jatuh mengikuti gerak A, B dan C, energi kinetik bola di titik B adalah
....
Penyelesaian
Diketahui : m
|
=
|
1,5
kg
|
hAC
|
=
|
7
m
|
hAB
|
=
|
3
m
|
g
|
=
|
10
m/s2
|
Ditanya : Ek
|
=
|
.
. . ?
|
Jawab : Ek
|
=
|
m.g.hAB
|
=
|
1,5 kg x 10 m/s2 x 3 m
|
|
=
|
45 joule
|
Contoh
Soal 2
Energi kinetik di titik B = 100 J.
Bila
massa benda 2,5 kg, maka energi kinetik benda saat menyentuh tanah di titik C
adalah . . . . .
Penyelesaian
Diketahui : EkB
|
=
|
100
J
|
m
|
=
|
2,5
kg
|
h
|
=
|
6
m
|
g
|
=
|
10
m/s2
|
Ditanya : EkC
|
=
|
.
. . ?
|
Jawab : EkC
|
=
|
EM
|
=
|
EpB +
EKB
|
|
=
|
100 + mgh
|
|
100 + 2,5.10.6
|
||
100 + 150 = 250 J
|
Jadi energi kinetik di titik C adalah 250 J
Hukum Kekekalan Energi
Rumus Hukum Kekekalan Energi
Keterangan:
Contoh Soal Hukum Kekekalan Energi
Jawab :
|
||
a.
Ep
|
=
|
m
. g. h
|
=
|
1,2
x 5 x 10 = 60 J
|
|
Ek
|
=
|
0
|
b. Ep1
|
=
|
m
. g . h1
|
=
|
1,2 x 4,8 x 10 = 57,6 J
|
|
Ep1
+ Ek1
|
=
|
Ep + Ek
|
57,6
+ Ek1
|
=
|
60 + 0
|
Ek1
|
=
|
60
– 57,6 = 2,4 J
|
½mv12
|
=
|
Ek1
|
½.1,2.v12
|
=
|
2,4
|
v12
|
=
|
4
|
v1
|
=
|
2 m/s
|
c. Ep2
+ Ek2
|
=
|
Ep
+ Ek
|
0 + ½mv22
|
=
|
60
+ 0
|
½.1,2.v22
|
=
|
60
|
v22
|
=
|
100
|
v2
|
=
|
10
m/s
|
Kecepatan mangga saat menyentuh tanah 10 m/s
|
Kecepatan benda yang jatuh bebas
ketika menyentuh tanah tidak tergantung pada massa benda, tetapi bergantung
pada ketinggian tempat dan percepatan gravitasi di trmpat tersebut. Perhatikan
gambar berikut!
mantaap
ReplyDelete