Kontrasepsi dan Kesehatan Reproduksi, Materi Pelajaran IPA SMP Kelas 9 Kurikulum Merdeka
Kontrasepsi dan Kesehatan Reproduksi
Kontrasepsi adalah cara atau alat yang
digunakan dengan tujuan untuk mencegah
terjadinya kehamilan.
Prinsip dasar kontrasepsi adalah mencegah terjadinya kehamilan dengan cara mengintervensi atau menghalangi salah satu tahapan penting dalam proses reproduksi.
Secara umum, prinsip kerja kontrasepsi dapat dikelompokkan menjadi tiga mekanisme utama:
1. Mencegah Pelepasan Sel Telur (Ovulasi)
2. Mencegah Pertemuan Sel Telur dan Sperma (Fertilisasi)
1. Mencegah Pelepasan Sel Telur (Ovulasi)
Prinsip ini berfokus pada penghambatan pematangan dan pelepasan sel telur (ovum) dari ovarium.
Cara Kerja: Biasanya dilakukan dengan metode hormonal (Pil KB, Suntik KB, Implan) yang mengandung hormon buatan (progestin dan/atau estrogen). Hormon-hormon ini menekan produksi hormon-hormon alami di otak (GnRH, LH, dan FSH) yang memicu ovulasi.
Contoh Metode:
Pil KB
Pil KB menjadi alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan. Pil ini mengandung hormon estrogen dan progesteron yang berfungsi untuk mencegah terjadinya ovulasi. Ada dua jenis yang bisa ayah bunda temui, yaitu pil KB kombinasi dan pil yang hanya mengandung progesteron.
Suntik
Alat kontrasepsi berupa suntik terbagi menjadi dua jenis, yaitu KB suntik yang memiliki jangka waktu tiga bulan untuk mencegah terjadinya kehamilan, dan KB suntik yang hanya bisa bertahan selama satu bulan. Metode ini disinyalir lebih efektif dibandingkan dengan mengonsumsi pil KB. Akan tetapi, harganya relatif mahal dan tidak memberikan perlindungan maksimal terhadap penyakit menular seksual
Implan
Alat kontrasepsi jenis ini memiliki bentuk dan seukuran batang korek api dan dimasukkan ke bagian bawah kulit, biasanya pada lengan bagian atas. KB implan akan mengeluarkan hormon progestin secara perlahan, dan bisa mencegah terjadinya kehamilan hingga tiga tahun. Sama halnya dengan suntik, KB implan terbilang mahal dan memiliki beberapa efek samping, seperti menstruasi tidak teratur, pembengkakan dan memar pada area kulit yang terpasang, dan tidak efektif untuk mencegah penularan IMS.
2. Mencegah Pertemuan Sel Telur dan Sperma (Fertilisasi)
Prinsip ini berfokus pada penghalangan fisik atau kimiawi agar sperma tidak dapat mencapai sel telur di saluran tuba falopi.
Cara Kerja Fisik (Sawar Mekanis): Menghalangi masuknya sperma ke dalam rahim atau saluran telur.
Contoh Metode
Alat kontrasepsi ini dipasang pada alat kelamin pria untuk mencegah masuknya sperma ke dalam vagina ketika sedang berhubungan. Kelebihan dari kondom adalah harganya yang terjangkau, memberikan perlindungan dari bahaya penularan penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS), dan sangat mudah didapatkan. Namun, alat kontrasepsi ini hanya bersifat sekali pakai.
Kondom Wanita
Kondom wanita merupakan alat kontrasepsi berupa plastik yang dipasang menyelubungi vagina. Di bagian ujungnya terdapat cincin plastik yang berperan untuk menyesuaikan posisi alat kelamin pria ketika berhubungan. Sama halnya dengan kondom pria, kondom wanita juga memberikan perlindungan dari IMS, tetapi kurang efektif dibandingkan dengan kondom pria.
· vasektomi
Metode permanen kontrasepsi pada pria adalah vasektomi, operasi sederhana berupa pemotongan/pengikatan saluran sperma (vas deferens) seorang pria secara permanen sehingga sperma tidak dapat keluar lagi dari testis. Saat ejakulasi, cairan semen akan tetap keluar dari penis namun tidak mengandung sperma.
· Tubektomi
Kontrasepsi permanen pada wanita adalah dengan cara tubektomi, yaitu operasi pada tuba fallopi untuk dipotong atau diikat.
·
Kontrasepsi Alami
Cara ini dilakukan dengan menghitung masa subur wanita secara manual melalui
perhitungan siklus menstruasi. Metode ini bisa dilakukan dengan pemeriksaan
suhu tubuh, perubahan pada cairan vagina, hingga menghitung menggunakan
kalender.
3. Mencegah Penempelan (Implantasi)
Prinsip ini berfokus pada pencegahan sel telur yang sudah dibuahi (zigot/embrio) untuk menanamkan diri (nidasi) pada lapisan dinding rahim.
Cara Kerja: Membuat lapisan rahim (endometrium) menjadi tipis atau menciptakan lingkungan yang tidak ramah bagi embrio.
Contoh Metode:
·
IUD
IUD merupakan singkatan dari intra uterine device, memiliki bentuk seperti huruf
T. Alat KB ini dipasang pada rahim untuk
menghalangi sperma dari proses pembuahan. Secara umum, IUD memiliki dua bentuk
utama, yaitu IUD yang dibuat dari tembaga, misalnya ParaGard yang memiliki
ketahanan hingga 10 tahun, dan IUD yang memiliki kandungan hormon, seperti
Mirena yang harus diperbarui setiap lima tahun.
Kontrasepsi digunakan pada wanita
dan pria usia subur yang sudah berusia antara 15-49 tahun yang sudah
menikah. Cara menentukan alat kontrasepsi yang sesuai harus melalui
konseling oleh tenaga kesehatan terlatih, setelah memahami penjelasan konseling
pasangan berhak untuk memilih dan menentukan metode kontrasepsinya
sendiri. Alat kontrasepsi kondom pria bisa dibeli di apotek dan minimarket
terdekat, untuk alat kontrasepsi wanita, bisa mendapatkannya di puskesmas,
klinik, bidan, atau rumah sakit terdekat. (Edited by Unit PKRS)
-
sifilis,
-
gonorrhea,
-
dan herpes.
0 Response to "Kontrasepsi dan Kesehatan Reproduksi, Materi Pelajaran IPA SMP Kelas 9 Kurikulum Merdeka"
Post a Comment